Rutinitas pengajian untuk mejelis Akhlakul Karimah setiap hari sabtu dan untuk majelis al Ma'arif setiap hari selasa. Isi kegiatan di dalam majelis tersebut sama yaitu diawali dengan membaca surat yasin, tausiyah, dan  arisan. Tujuan majelis ta'lim ini adalah untuk mengukuhkan hubungan antara ibu-ibu yang ada di kampung dan rekonstruksi generasi kampung Sabron Sari.Â
Keberadaan majelis ini membuat penulis merasa bahwa ibu-ibu yang ada di kampung Sabron Sari memiliki peranan penting dalam membangun generasi muda yang luar biasa. Penulis meyakini bahwa dari ibu-ibu yang laur biasa akan melahirkan anak-anak yang luar biasa. Sebagimana kisah fakta dari 2 kisah nabi di atas yang karna seorang ibu sangat menentukan masa depan generasi.
Penulis mengamati bahwa di tengah banyaknya perbedaan yang ada di kampung Sabron Sari baik dari agama, ras, dan budaya, ibu-ibu di kampung Sabron Sari masih bisa mempertahankan suatu budaya yang baik dan menjadi kado terindah untuk generasinya suatu saat nanti. Ini bukanlah perkara yang yang mudah,Â
dikarenakan banyak contoh real dengan semakin berkembangnya zaman, banyak tradisi yang baik dihilangkan dan tergantikan dengan tradisi yang tidak baik.
Ibu-ibu di kampung Sabron Sari juga selalu mencari momen-momen tertentu untuk terus mempereat kerukunan antara mereka. Salah satu contohnya adalah acara Dasawisma.
Ya, namanya acara dasawisma yaitu perkumpulan ibu-ibu yang berisikan ngobrol santai dan arisan. Sebenarnya bukan di arisannya, tetapi lebih dari itu yaitu munculnya kerukunan diantara mereka. Ujar salah satu ibu" Acara ini sudah ada dari turun-temurun".Â
Tidak lapuk dengan air, tidak keras dengan panas, tetapi ibu-ibu tetap bersatu walapun banyak perbedaan. Ibu-ibu yang ada di acara dasawisma ini bukan dari orang islam saja, akan tetapi juga dari agama Kristen. Kalau masjelis ta'lim hanya bisa menyatukan ibu-ibu yang beragama islam saja, maka acara dasawisma menyatukan ibu-ibu yang lintas agama.Â
Penulis merasa bahwa perempuan di kampung Sabron Sari tidak fanatis, akan tetapi mereka perempuan cerdas bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.Â
Penulis teringat sama pesan dari gurunya yaitu "orang cerdas adalah orang yang bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya" sehingga diakhir penulis mengungkapkan bahwa baiknya generasi muda ada pada baiknya ibu-ibu dalam mengaturnya dan peran ibu-ibu di kampung Sabron Sari sangat besar dalam membangun generasi excellent.
Akhir tulisan penulis menyatakan kemakmuran suatu daerah atau negeri dapat dilihat dari generasinya dan generasi muda dapat dilihat dari ibu-ibunya. Dapat simpulkan untuk bangun negeri, maka bangunlah ibu-ibu di dalamnya, IBU LUAR BIASA.