Mohon tunggu...
Hendy -Y. A. M-
Hendy -Y. A. M- Mohon Tunggu... -

Alumni ITB, Pengajar Muda

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Visi dan Misi Sebuah Hubungan

12 Juni 2014   04:04 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:08 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Bagaimana pernikahan itu dapat terlaksana?

Pertanyaan tersebut tidak harus terjawab tuntas sebelum menjalani sebuah hubungan atau persetujuan melangkah ke hubungan yang lebih serius. Namun gambaran umum dari pertanyaan-pertanyaan tersebut harus terjawab untuk menjawab pertanyaan lain, “apakah hubungan ini memungkinkan untuk mencapai pernikahan?”

Apabila jawabannya, ‘Iya’, langkah selanjutnya adalah komitmen timbal balik antar insan. Ya, komitmen tersebut dapat disebut pacaran atau sebutan lainnya. Namun, hubungan ini telah memiliki pondasi yang lebih kokoh  yaitu visi hubungan tersebut serta memiliki misi yang lebih jelas dalam menjalani hubungan tersebut.

Komitmen tersebut akan lebih berwujud apabila pasangan memiliki perencanaan yang lebih konkrit dalam hubungan tersebut seperti membuat jadwal yang lebih terinci sesuai dengan prosesnya, membuat perencanaan mengenai keuangan, pertemuan keluarga, dan hal lainnya. Semakin konkrit sebuah perencanaan akan membuat langkah-langkah menuju pernikahan semakin banyak. Semakin banyak langkah-langkah tersebut, semakin serius dan pastilah hubungan tersebut. Jadi salah satu alat menilai sebuah hubungan adalah pertanyaan, “Sudah seberapa banyakkah langkah-langkah yang dijalani selama hubungan ini untuk menuju ke pernikahan?” Jika jawabannya negatif, waspadalah pada hubungan tersebut.

Saat ini kata-kata ‘cinta’ atau ‘sayang’ semakin tidak berwujud. Seseorang dapat dengan mudah mengatakan apa pun tanpa benar-benar berniat memiliki makna atau merealisasikan makna dari kata terucap. Akibatnya adalah tipu daya atau akal-akalan yang merugikan pihak lainnya. Apalagi marak dengan kata, ‘pembuktian cinta’ ataupun ‘perwujudan sayang’, seseorang, khususnya wanita, mau menyerahkan apa pun. Perwujudan ‘cinta’ dan ‘sayang’ hanya satu yaitu saat kedua insan tersebut bersepakat bersama mewujudkan sebuah visi dalam hubungan mereka, menikah.

Ya, saya sekarang sedang menjalani proses tersebut. Bersama Gladys Viola Sigarlaki, saya sedang berada dalam tahap mencapai visi tersebut. Semakin lama semakin dekat. Semakin hari, terus mendekat. Adakah yang lain juga begitu? ***

http://analisadaily.com/news/read/visi-dan-misi-sebuah-hubungan/9538/2014/02/28

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun