“Bahagia dan bangga bagi diri sendiri”
“Jadi kalau mau sukses buat banyak orang itu, jangan pernah ....?”
“Menyerah”
“Bagaimana mau sukses bagi orang lain?”
“Jangan pernah menyerah”
Saya ulangi itu beberapa kali.
*Cuplikan saya membawakan materi ‘itu’ di Kelas VII SMP.
**Saya ubah ke bahasa Indonesia yang menurut saya benar
***Beberapa bagian saya ringkas
-------------------------------------------------------------------------------
Kembali pada malam itu, malam saya merenungkan hendak membawakan apa bagi anak-anak. Malam itu, saya membayangkan, “Saya ingin jadi apa anak-anak itu?” Akhirnya, “Saya lebih ingin melihat mereka jadi orang berguna buat orang lain, kampung, bangsa, dan dunia.” Saya membandingkan mereka memakai toga lengan panjang dan korupsi membuat saya mengetuk tembok tiga kali.
Malam itu, saya memutuskan mengganti materi pentingnya pendidikan dengan kesuksesan. Dan kesuksesan dalam arti berguna bagi orang lain, menaruhkan kebahagiaan dan kebanggaan pada diri sendiri, dan tidak pernah menyerah untuk menjadi berguna bagi orang lain.
Dan, malam ini, materi yang saya renungkan beberapa waktu lalu menjadi pengingat penting untuk memutuskan langkah ke depan.
Kesuksesan = berguna bagi orang lain = menorehkan kebanggaan dan kebahagiaan pada diri sendiri.
Ya, menorehkan kebahagiaan dan kebanggaan pada diri sendiri!