“Saya rasa senang sekali waktu ada bantu pikul beras Oma Fero dari Apenglawo”
Dan beberapa jawaban lain.
Bahkan, kebahagian ternyata sangat sederhana,
“Saya dapat lihat anak anjing Oma Marco masuk di sungai. Lalu, saya bergegas memberitahukan ke Oma Marco. Anjing itu dapat selamat walau gemetar terus. Oma Marco terus berterima kasih sama saya. Saya senang sekali sampai hampir mau menangis.”
“Dari cerita kalian, saat kalian membantu orang lain, siapa yang bahagia?”
Semua mengacung.
“Siapa yang bangga pada diri sendiri?”
Semua mengacung.
Nah, itulah yang Soekarno, Soedirman, Soeperman, dan lainnya rasakan. Mereka senang sekali mau tolong orang lain. Mereka rasa bahagia sekali. Mereka bangga sama diri sendiri. Sedangkan Desi yang baru tolong anak anjing sudah senang sampai mau menangis, bagaimana Soekarno yang tolong jutaan orang dengan buat Indonesia. Soeperman yang tolong dunia. Itulah sukses saat bisa berguna bagi orang, bisa tolong orang, bisa buat orang senang.
Sekarang, Pak Guru mau tanya, “Ferry (nama samaran) yang baru pulang dari Nabire bawa uang 200 juta itu sukses ngak?”
Serempak siswa menjawab, “Tidak”
“Kenapa?”