Bulan awal April 2012, dunia digetarkan bukan dengan bom atom atau gempa bumi. Pada saat itu, semua mata terhenyak oleh puisi yang ditulis oleh Gunter Grass, peraih Nobel sastra tahun 1999. Yang membuat Israel gerah adalah puisi yang ditulis Gunter Grass dengan judul "What must be said". Berikut ini adalah puisi terjemahannya.
Apa yang mesti dikatakan
mengapa kita tetap bungkam, merahasiakannya terlalu lama
yang telah jelas, latihan dalam  permainan perang
sampai akhirnya kita adalah orang-orang yang bertahan
catatan kaki terbaik
ini adalah tuduhan, pembenaran untuk mulai menyerang
yang akan menghancurkan Iran
perbudakan oleh sebuah hingar bingar
dan pengendalian menuju kekuasaan terstruktur
karena di wilayah mereka
diduga sebuah bom telah dibuat
namun mengapa aku melarang diriku sendiri
untuk menamai Negara yang lain
dimana, bertahun-tahun secara rahasia
ada yang telah mengembangkan daya nuklir di tangan
namun kendalinya  samar, karena tidak ada pemerikaan yang bebas
Rahasia pada realita itu
dimana kebisuaanku ditundukkannya
aku merasa sebagai pembohong yang hebat
paksaan dan tekanan disematkan
terabaikan:
kesepakatan anti-semit menjadi utuh
kini, meski karena di negaraku
yang dari waktu ke waktu telah diburu dan dikonfrontasi
tindakan kejahatan yang kualami
tanpa sebuah peradilan
semata-mata pembelokan idealisme, jika saja
mulut yang cepat menyuarakan sebuah deklarasi pembelaan
mereka akan mengirimnya ke Israel, keistimewaan
landasan segala penghancuran oleh bedil peluru di setiap tempat
dari dugaan bom atom tunggal
tidak terbukti
namun, timbul rasa ketakutan
aku sebut, apa yang mesti aku katakan
mengapa aku berpikir terus diam sampai sekarang
karena aku memikirkan bangsaku
dilanda oleh noda yang tidak pernah terhapus
menjaga kesatuan Israel, aku memberontak
dan hasrat untuk memberontak
dari persetujuan fakta ini sebagai kebenaran yang nyata
mengapa saya mengatakan sekarang
uzur dan ini tinta terakhirku
kekuatan nuklir adalah ancaman dari Israel
mempersiapkan perpecahan kedamaian dunia?
karena itu harus kukatakan
dimana ketika besok barangkali sudah terlambat mengatakannya
juga karena kita -sebagai bangsa jerman merasa terbeban-
akan memberikan sebuah ancaman
ini adalah pandangan yang, menuntut keterlibatan kita
tidak akan selesai tergadai oleh dalih yang biasa
dan pengakuan: aku tidak diam selamanya
karena aku letih dengan kemunafikan
dari Negara barat: dukungan yang diharapkan
itu akan membebaskan dari kebungkaman
ketika mereka dapat mendesak bahaya organisasi kejahatan itu
untuk menolak kekerasan
yang sangat mendesak
bahwa sebuah halangan dan aturan tetap
dari daya nuklir Israel
dan daerah nuklir iran
menciptakan penyelesaian dengan badan internasional
oleh kedua pemerintah
hanya ini jalan satu-satunya, Israel dan Palestina
pun juga, semua orang, yang di sini
daerah yang dihuni oleh orang luar biasa
saling bercium pipi antara musuh
dan kita juga tertolong.
[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H