Mohon tunggu...
Hendry Sianturi
Hendry Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang miskin wawasan.\r\n"corgito, ergo sum; Aku berpikir maka aku ada"

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menarik, Ada Pementasan Teater Jepang

25 September 2014   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411554026751986022
1411554026751986022
my doc. Haruka dan Kamiko bertemu

Setelah pertemuannya dengan Kamiko, Haruka kembali ke istananya. Di Istana, ibu Haruka telah menunggunya. Sang ibu mengkhawatirkan Haruka, karena telah kabur dari istana. Saat mereka berdua, ibunya memberikan Tanto, semacam belati kecil. Tanto adalah benda pusaka yang diwariskan turun temurun di keluarga ibunya. Untuk melanjuti tradisi tersebut, ibunya pun mewariskan Tanto tersebut kepada Haruka.

Warisan ini justru membawa petaka 13 pada kehidupan Haruka. Awal petaka datang saat ayah Haruka memarahinya. Bahkan Haruka harus kembali menerima sepakan kaki ayahnya. Dalam kesedihannya, Haruka mengingat perkataan Kamiko di taman, "Orang jahat lebih baik mati". Kalimat inilah yang memotivasi Haruka menghunuskan belatinya ke perut ayahnya sendiri. Sang ayah yang tidak bisa mengelak, terhujam belati. Seketika ayahnya tersungkur.

Sang ibu yang melihatnya lalu memarahi Haruka. Ibunya tidak percaya, bahwa Haruka akan membunuh ayahnya sendiri. Sambil sedih sedan, ibunya memarahi Haruka. Gadis semata wayang tersebut tidak menerima penghakiman ibunya. Lantas, dengan gerakan yang cepat, belati yang masih di tangan pun dihunuskannya ke ibunya. Bahkan berulang-ulang kali. Tubuh ibunya pun rebah di tanah.

Setelah tahu ayah dan ibunya tewas, Haruka tampak tidak menyesal. Kisah pembunuhan orang tuanya menjadi awal aksi pembunuhan-pembunuhab selanjutnya. Haruka jadi pembunuh berdarah dingin. Inilah bagian pertama dari pertunjukkan Haruka. Setelah itu, lampu padam dan tampak presenter menyapa penonton kembali. Kali ini mereka berada di bawah panggung. Presenter tersebut memberi waktu 15 menit untuk istirahat.

Pada bagian kedua, Haruka merindukan Kamiko. Perasaan Haruka bukan lagi sekadar seorang sahabat. Lebih dari itu, Haruka telah menganggap Kamiko sebagai seoang kekasih. Kesendiriannya sebagai anak tunggal dan perlakuan intimidasi yang sering diterima dari sang ayah, membuat psikis Haruka labil. Dia merasa bersama Kamiko, Haruka merasa nyaman. HAruka pun jatuh hati pada Kamiko, perempuan yang pertama sekali ditemuinay di taman.

Haruka bertemu lagi dengan Kamiko di taman. Saat itu Kamiko mengatakan pada Haruka bahwa dirinya akan menikah dengan Yoshihiko Watanabe. Tentu hati Haruka bergejolak. Perempuan yang dicintainya harus dirampas oleh orang lain.

Tak lama, tunangan Kamiko, Yoshihiko datang bersama pengawalnya. Tampak aroma kecemburuan di wajah Haruka. Yoshihiko mengajak Kamiko, kembali ke Istana. Kemesraan mereka di taman, harus diganggu oleh tunangan Kamiko. Raut wajah Haruka tampak runyam, saat Yoshihiko mengajak Kamiko pulang.

Suatu malam, sepulang Yoshihiko dari rumah bordir, tiba-tiba Haruka menghampiri Yoshihiko dan dua pengawalnya. Saat itu, Haruka berlari dan langsung memeluk Yoshihiko. Haruka mengatakan bahwa dia dikejar-kejar orang tak dikenal.

Lalu, Yoshihiko menyuruh dua pengawalnya untuk memeriksa dan menangkap orang tersebut. Ternyata, Haruka menipu Yoshihiko. Tidak ada satupun orang yang mengejar Haruka. Dia mengalihkan konsentrasi pengawalnya. Saat itulah, Haruko beraksi. Dia menghunuskan belatinya, ke perut Yoshihiko. Seketika tunangan Kamiko tersebut tewas.

Dua pasukan tersebut kembali dan melihat, tuannya telah tewas. Tak terima dengan aksi Haruka, kedua pengawal tersebut langsung mengayunkan tombaknya. Belum lagi sempat menghunuskannya, Haruka sudah duluan menusukan belatinya ke kedua pengawal tersebut dengan cepat. Sama seperti tuannya, kedua pengawal tersebut pun tewas. Korban pembunuhan Haruka, semakin banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun