Mohon tunggu...
Hendry Gaol
Hendry Gaol Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis yang terlintas

Berjambang LEbat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tentang 14 Hari yang Melelahkan

22 Februari 2021   19:27 Diperbarui: 22 Februari 2021   19:30 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kurangi membuka WA grup sebab banyak sekali berita2 yg tersebar di sana yg tidak bisa kita kontrol yg menambah beban pikiran sehingga imun kita lemah, jadi lebih baik di kurangi saja bermedia sosial, WA grup, nonton TV (walau memang ga pernah lagi), baca portal berita, dan lain2 yg menyebabkan pikiran kita jadi mumet. Saya lebih banyak menonton yutube, film barat, lawakan haji bolot, sule, standup comedy, teater cak lontong dan tontonan lain yg membuat suasana hati gembira. Setiap hari saya bermain keyboard dan bernyanyi meski suara serak.

Bagi saya, menginformasikan kondisi kita yg terpapar adalah penting. Jangan malu. Ini bukan aib. Justru dengan saya memberitahu tetangga, kawan2 dll mereka akan mendukung kita spy cpt sembuh, berbagi pengalaman dan saling menguatkan. Saya kadang heran jika ada seseorang terpapar lalu dirahasiakan. Kenapa ya? Kedua, saya rajin menghubungi kawan2 penyintas covid, berbagi pengalaman dan saling menyemangati. Ada semangat baru yg timbul dalam hati ketika kawan2 penyintas yg lain bilang bahwa dia semakin sehat. Percayalah, tak ada satu penyintaspun yg melemahkan semangatmu.
Ai holan na mangan do maol mulanai--makan saja yang susah, kata kawan
Tong do boi au karejo sian jabu--saya juga bisa bekerja di rumah, kata kawan lain
Gogo ho mangan, malum doi--kuat makan, pasti sembuh, kata yg lain lagi

Dukungan moral dan doa kawan2 media sosial, tetangga se RT di Blok G Taman Sentosa Cikarang, amang pandita (dua keluarga) yg menyempatkan menjenguk kami meski dari jauh, rekan2 alumni, keluarga dekat, ortu, anggi&anak, lae-ito dan bere, family, sahabt yg tdk bs saya sebutkan satupersatu menjadi sumber semangat bagi kami.

Jika kalian membaca tulisan yg mengatakan berbagai macam obat2 yg harus dikonsumsi kalau terpapar covid, menurut saya itu semua tergantung penyakit bawaannya. Jika kalian batuk, maka belilah obat batuk. Jika maag, maka siapkan obat maag dll. Jika susah bernafas, maka minyak kayu putih bagus utk melegakan, sekali lagi melegakan. Jika sesak dan muntah2 maka ke rumah sakitlah spy alat kesehatan bs membantumu. Jika terpapar, siapkan juga obat pereda rasa sakit (apa yg biasa dikonsumsi?), obat penurun panas, obat anti mual dll yg semuanya bersifat jaga2 saja. Obat mual dimakan saat mual, obat penurun panas digunakan jika demam saja, demikian obat lainnya.Saya dan istri di hari pertama malah mengkonsumsi Black Label12.

Alkohol, coy. Kerongkongan atau tenggorokan gatal langsung lega setelah menenggak alkohol 40persen itu, bahkan tidur pun nyenyak hahahaha.

Serius.

Seloki atau 3 sendok makan kami minum setiap malam. Hahahaha

Satu yg lucu, saya mengorder Oxymeter lewat online. Sudah 2 mgg nih, belum nyampe juga. Mulai dari awal terpapar hingga kini, barang itu ga ada. Gunanya alat ini adalah utk mengukur kadar oksigen dalam darah.

Bahwa yg benar adalah seperti imbauan pemerintah 3 M, itu tok. Kalau sudah terpapar, maka kembali ke personalnya lagi. Jika kalian percaya bahwa ada obat herbal dengan ramuan2 untuk covid ini, terserah kalian. Sebab banyak sekali tulisan2 di WAG, medsos tentang obat2 covid ini. Setiap orang tak sama gejalanya. Kenali gejala anda, itu penting. Saya sendiri sudah melihat bahwa hanya Imunlah yg bs melawannya. Saya minum madu, minum ramuan jahe dan kunyit, dll supaya tenggorokan saya reda. Kunyit bagus untuk meredakan asam lambung, maag. Anti oksidan dalam jahe dan madu bagus utk tubuh. Jika imun kita kuat maka virus tak berarti, maka intinya bagaimana meningkatkan imun?......

Tetaplah semangat. Jaga kesehatan selagi sehat. Konsumsi multivitamin. Jangan saling menyalahkan sesama serumah jika ada yg terpapar, gak usah penasaran darimana asalnya. Fokuslah pada pemulihan.

Kisah penyintas yang lain ada di link berikut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun