Mohon tunggu...
Hendroo Lapantuju
Hendroo Lapantuju Mohon Tunggu... Guru - Berbagi inspirasi

Belajar bersyukur dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3.1.a.9 Koneksi Antar Materi-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

21 September 2021   10:55 Diperbarui: 21 September 2021   11:03 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ki Hajar Dewantara memiliki pemikiran agung terkait  pendidikan. Menurut KHD peran mulya guru sebagai penuntun. Guru  berperan menuntun segala kekuatan kodrat zaman dan  kodrat alam yang ada pada diri anak sebagai manusia  individu atau bagian dari masyarakat untuk mencapai  kebahagian hakikinya atau setinggi-tingginya.

Jika dianalogikan dengan konsep guru penggerak  penuntun ini bermakna pemimpin pembelajaran.  Pemimpin yang mampu mengelola pembelajaran yang  berpihak kepada murid yang menciptakan murid  sebagai subjek dan center dari ilmu pengetahuan. Guru  hanya mengarahkan bagaimana murid berkembang  sesuai karakter, keunikkan serta memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Seorang guru hendaknya memiliki nilai-nilai  positif yang sudah tertanam dalam dirinya. Nilai-nilai positif yang mampu mempengaruhi  dirinya untuk menciptakan pembelajaran  yang berpihak pada murid.

Nilai-nilai yang akan membimbing dan mendorong pendidik  untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak. Nilai-nilai  seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif,  serta berpihak pada murid merupakan  prinsip yang harus dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi  yang menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua  pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada  situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua  pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang  menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil  keputusan yang tepat

  • Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching menjadi salah satu proses yang dilakukan guru untuk  membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam menggali potensi  peserta didik. Coaching            membantu guru menjalankan proses  menuntun murid mendapatkan kemerdekaan belajar dan  memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Eksplorasi potensi murid  terjalankan dalam proses coaching.

Pengambilan keputusan yang tepat dengan resiko yang sekecil-kecilnya  terlaksana dengan coaching. Pertanyaan-pertanyaan pemantik muncul dalam  proses coaching. Pertanyaan tersebut menstimulus kerja otak peserta didik untuk  bekerja secara maksimal dan melakukan pemetaan untuk menentukan sebuah  keputusan yang diambil dari hasil penggalian potensi mereka dan percaya diri dengan bakat dan potensinya.

Pendidik  sudah sepatutnya meluangkan waktunya untuk menjalankan proses coaching demi terciptanya kondisi pendidikan yang berpihak pada murid dan mengutamakan  kepentingan peserta didik. Kondisi yang menstimulus murid untuk berkembang sesuai  dengan kodratnya masing-masing dan mampu menemukan sendiri solusi dari segala permasalahannya.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Keberpihakan dan mengutamakan kepentingan peserta didik dapat tercipta dari  tangan pendidik yang mampu membuat solusi tepat dari setiap permasalahan  yang terjadi. Pendidik yang mampu melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan pendidik yang dengan tepat mampu membedakan apakah  permasalahan yang dihadapi termasuk dilemma etika ataukah bujukan moral.

Nilai-nilai dalam diri seorang guru akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil  sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat,  benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang  dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang  diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan  pihak.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman salah  satunya terciptanya dari pengambilan keputusan yang tepat. Untuk mendapatkan  keputusan yang tepat dapat dilakukan dengan  melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut memberikan  keyakinan kepada kita bahwa keputusan yang kita ambil mampu  mengakomodir seluruh kepentingan dan harapan berbagai pihak yang  dilibatkan dalam kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga  dengan keputusan yang tepat tersebut dapat menciptakan lingkungan  yang kondusif, positif, nyaman dan aman.

  • Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
  1. Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
  2. Trauma masa lalu akan  mempengaruhi pengambilan keputusan di masa selanjutnya.
  3. Ketidakcermatan dalam mengindentifikasi fakta dan informasi awal akan mempengaruhi ketepatan keputusan yang diambil.
  4. Perbedaan sudut pandang setiap orang dalam mengambil keputusan suatu kasus yang sama menyebabkan sulitnya mendapatkan kesepakatan keputusan
  5. Khawatir keputusan yang diambil tidak bisa diterima oleh semua pihak.
  • Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Model pembelajaran berdiferensiasi dan KSE merupakan keputusan yang paling tepat agar murid dapat berkembang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya, mampu menyalurkan segala minat dan bakatnya serta terpenuhinya kebutuhan belajar sesuai dengan porsi masing-masing

Seorang guru harus cerdas mengambil keputusan pembelajaran seperti apa yang dapat memerdekakan murid dan memenuhi harapan dan kebutuhan muridnya

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Peran Pendidik adalah menuntun anak  untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada mereka salah  satunya dengan proses coaching, menetukan suatu keputusan jitu  untuk melejitkan potensi mereka untuk berkembang dan hidup  sesuai dengan kodratnya masing-masing

Melayani kebutuhan belajar murid sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan keunikan, karakter, bakat, minat dan potensi yang dimiliknya sehingga mampu memaksimalkan segala kekuatan yang ada dalam dirinya untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan ialah proses untuk memilih suatu keputusan dari berbagai pilihan  untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.    Pengambilan keputusan ini  memunculkan kehati-hatian dalam bersikap dan bertindak dalam mengambil satu  keputusan dari berbagai kemungkinan.. Proses yang dilakukan pendidik sebagai pemimpin pembelajaran untuk memantapkan  keputusan tepat yang diambil sebagai buah dari nilai-nilai positif yang dipegang dan  dijalannya. Nilai yang pegang teguh hendaknya sejalan dengan nilai yang menjadikan  peserta didik menjadi pribadi yang tangguh.

Pengambilan Keputusan salah satu langkah yang diambil pendidik sebagai pemimpin  pembelajaran untuk memerdekakan anak untuk hidup sesuai potensi yang dimilikinya . Usaha-usaha pendidik tersebut sebagai langkah untuk melejitkan potensi yang dimiliki  peserta didik dengan melakukan Proses  Coaching. Coaching ini membantu peserta didik memecahkan masalah sendiri dengan berbagai  potensi yang mereka miliki sendiri. Pendidik hanya menuntun dan mengarahkan mereka  dengan pertanyaan-pertanyan efektif untuk mampu mengatasi setiap permasalahan yang  dihadapi peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun