Mohon tunggu...
Hendroo Lapantuju
Hendroo Lapantuju Mohon Tunggu... Guru - Berbagi inspirasi

Belajar bersyukur dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

1.2.a.10.1 Aksi Nyata Peran dan Nilai Guru Penggerak

10 Juli 2021   15:35 Diperbarui: 10 Juli 2021   18:09 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"TANGGUNG JAWAB ITU ASYIK"

Anak-anak hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kekuatan kodrat yang ada pada anak  adalah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya.

Dalam menerapkan merdeka belajar,  peserta didik diberi kebebasan untuk berinovasi, berkreasi dan belajar secara bebasa dan mandiri. Guru bertugas untuk menuntun peserta didik berdasarkan kodrat yang dimiliki siswa tersebut baik kodrat alam ataupun kodrat zamannnya. Meskipun hanya sekedar menuntun tetapi pengaruhnya terhadap tumbuh kembang peserta didik sangatlah besar. 

 Pandemi memaksa pembelajaran tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau dari rumah.  Sehingga pembelajaran sekolah dan kelas diadakan dari jauh dengan daring. Banyak yang beranggapan bahwa pembelajaran daring tidak akan efektif karena siswa tidak memperoleh pembelajaran secara langsung dengan tatap muka dengan guru. Namun kalau kita ambil hikmahnya, pembelajaran jarak jauh justru akan mendekatkan siswa dengan orangtua maupun keluarganya. 

Pandemi telah merubah paradigma lama bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Bahwa pedidikan dapat dilakukan dari mana saja dan dari siapa saja. Pandemi membukakan mata bahwa orangtua pun juga punya peran yang tak kalah penting dalam pendidikan anak-anaknya di rumah. Bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru semata, tetapi juga tanggung jawab bersama antara guru, siswa, dan orangtua

Pada hakkatnya, guru tidak boleh menuntut siswa. Tugas guru adalah menuntun siswa dalam melengkapi tugasnya dan mengajari siswa agar selalu bertanggung jawab.  Dalam hal ini guru membantu siswa belajar bertanggung jawab dengan tidak memaksa siswa harus menyelesaikan tugas sesuai kemauan guru namun memberi berbagai alternatif pilihan dalam melengkapi tugas praktikknya. Pentingnya karakter tanggung jawab anak untuk ditumbuhkan sejak dini. Dengan sikap tanggung jawab anak akan senantiasa untuk melaksanakan kewajibannya dengan sepenuh hati tanpa merasa dipaksa atau adanya paksaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merancang aksi nyata dengan memberi kebebasan ke siswa untuk memenuhi tugas atau praktik PJOK dengan  menyesuaikan kreatifitas mereka tanpa meninggalkan materi pokok yang telah dipelajari. Tujuan utamanya adalah mendidik anak belajar bertanggung jawab dengan memerdekakan aksinya.

 Yaitu anak bertanggung jawab dengan kewajiban tugas mereka namun pemenuhannya anak diberi kebebasan untuk mengganti tugas praktik dengan kegiatan lain yang mereka senangi dan mudah namun tetap sesuai materinya.  Siswa diberi beberapa alternatif pilihan untuk mengganti tugas praktik PJOK dengan merangkum atau membuat soal dan jawaban atau membuat video pembelajaran yang menarik.

Peran guru adalah mengarahkan dan mengembangkan kodrat alam dan kodrat zaman siswa serta berusaha menanamkan nilai tanggung jawab dan juga memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa berkreasi dan mengembangkan dirinya dalam pembelajaran. Disamping itu, tujuan aksi nyata ini adalah 

  • Mengidentifikasi permasalahan dan juga hambatan siswa dalam belajar dari rumah
  • Guru bisa lebih mengenal kondisi siswa selama pembelajaran dari rumah
  • Menanamkan sikap bertanggung jawab pada anak
  • Memberi kesempatan siswa untuk berkreasi dan berinovasi
  • Memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih berbagai laternatif  tugas pengganti dengan kegiatan yang disuka.
  • Memudahkan siswa dalam memahami materi dan juga memperoleh nilai.
  • Memberi ruang pada siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber.
  • Dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan baik
  • Membantu siswa untuk memenuhi kewajiban tanpa paksaan
  • Membantu guru melengkapi nilai siswa untuk diolah dalam rapor

Tahapan-tahapan dalam melakukan aksi ini adalah sebagai berikut:

  • Menyampaikan rencana aksi dan meminta ijin atasan serta meminta dukungan moral rekan sejawat.
  • Merekap nilai siswa dalam satu semester
  • Mencatat siswa-siswa yang nilainya masih kosong
  • Memanggil siswa-siswa tersebut untuk datang ke sekolah
  • Melakukan pendampingan kepada siswa terkait permasalahan yang dihadapi
  • Memberi alternatif pilihan tugas sesuai keinginan
  • Membuat kesepakatan bersama dengan siswa tentang pengumpulan tugas pengganti
  • Melakukan penilaian hasil kerja siswa
  • Melakukan refleksi dan evaluasi

Perwujudan Pembelajaran yang menyenangkan dengan tanggung jawab itu asik diharapkan dapat membantu siswa melengkapi tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan menyenangkan. Hasil tugas pengganti berupa video praktik, rangkuman materi, latihan soal ataupun presentasi yang dikumpulkan sebagai suatu proyek disesuaikan dengan kesukaan, daya dukung dari peserta didik tanpa memaksa terkait bahan dan bentuknya. Kesepakatan dalam hal proses dan jadwal pengumpulan tugas disepakati bersama tanpa ada tekanan dari guru.

 Adapun hasil yang diperoleh dari aksi tanggung jawab itu asik adlah sebagai berikut:

  • Sebagian siswa mulai tumbuh rasa tanggung jawab dalam memenuhi kekurangan tugasnya
  • Guru memperoleh bahan evaluasi pembelajaran dan pengolahan nilai
  • Siswa aktif dan kreatif dalam membuat hasil karya sesuai dengan yang disukai.
  • Siswa termotivasi untuk menampilkan kreasi terbaiknya dalam bentuk tulisan, rekaman audio, dan juga video kreatif
  • Guru dan murid mampu memanfaatkan teknologi
  • Beban siswa terhadap permenuhan tugas berkurang, karena siswa punya kesempatan untuk memperbaiki diri dan berekpresi
  • Hak siswa akan nilai terpenuhi

Tindakan Aksi Nyata ini diharapkan menumbuhkan nilai tanggung jawab dari dalam diri siswa serta membebaskan dari segala macam tekanan dan ancaman terkait hasil evaluasi belajar mereka. Menumbuhkan rasa percaya diri dan juga daya kreatifitas siswa. Serta terpenuhinya nilai sebagai bahan evaluasi akhir.

Setelah melakukan aksi ini, ternyata banyak kendala yang nantinya dijadikan tantangan yang dihadapi bagi guru dan murid  seperti kepemilikan perangkat pendukung, berbagi gawai dengan anggota keluarga lain, tuntutan tugas dari mapel lain serta kontrol dan juga pendampingan dari orangtua belum maksimal karena kesibukan masing-masing.

Berdasarkan refleksi dari aksi nyata, beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran adalah  sebagai guru tentu kita harus bisa lebih bijak dalam menyakapi kekosongan nilai dari murid. Guru tidak boleh menghakimi murid sebagai anak pemalas karena kekosongan nilainya. 

Kita sebagai guru perlu memahami alasan dan juga kondisi anak kenapa sampai nilainya kosong, mungkin ada permasalahan terkait perangkat pendukung, mungkin ada kendala dalam mengakses tugas, atau bahkan kesulitan memahami materi atau tugas yang diberikan. 

Kemudian ternyata kita tidak bisa memaksakan tuntutan bentuk tugas kita karena ternyata sebagian sebagian siswa harus berbagi gawai dengan orangtuanya serta kondisi geografis yang jauh dari jangkauan sinyal.  Penyampaian informasi kepada siswa harus lebih komunikatif dan mudah dipahami karena kondisi siswa yang beragam.

 

Rencana perbaikan yang akan saya lakukan dimasa datang ialah memberikan apresiasi setiap hasil karya siswa, sehingga siswa merasa dimanusiakan dan juga mendapatkan perhatian. Kemudian saya akan mencoba untuk lebih mengenal dan memahami kondisi siswa ketika BDR dengan kunjungan ke rumah dan juga komunikasi dengan orang tua / wali siswa. Sehingga terjadi sinergi dengan orangtua/wali siswa dan juga mengetahui permasalahan-dan juga hambatan yang dihadapi siswa selama PJJ. 

Guru hendaknya menuntun anak bukan lagi menuntut anak, guru hendaknya berhamba kepada anak dengan bisa memberikan berbagai alternatif tugas yang yang bisa dipilih anak.

  

Dokumentasi Aksi Nyata (Sumber: Dokpri)

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun