"TANGGUNG JAWAB ITU ASYIK"
Anak-anak hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kekuatan kodrat yang ada pada anak  adalah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya.
Dalam menerapkan merdeka belajar, Â peserta didik diberi kebebasan untuk berinovasi, berkreasi dan belajar secara bebasa dan mandiri. Guru bertugas untuk menuntun peserta didik berdasarkan kodrat yang dimiliki siswa tersebut baik kodrat alam ataupun kodrat zamannnya. Meskipun hanya sekedar menuntun tetapi pengaruhnya terhadap tumbuh kembang peserta didik sangatlah besar.Â
 Pandemi memaksa pembelajaran tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau dari rumah.  Sehingga pembelajaran sekolah dan kelas diadakan dari jauh dengan daring. Banyak yang beranggapan bahwa pembelajaran daring tidak akan efektif karena siswa tidak memperoleh pembelajaran secara langsung dengan tatap muka dengan guru. Namun kalau kita ambil hikmahnya, pembelajaran jarak jauh justru akan mendekatkan siswa dengan orangtua maupun keluarganya.Â
Pandemi telah merubah paradigma lama bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Bahwa pedidikan dapat dilakukan dari mana saja dan dari siapa saja. Pandemi membukakan mata bahwa orangtua pun juga punya peran yang tak kalah penting dalam pendidikan anak-anaknya di rumah. Bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru semata, tetapi juga tanggung jawab bersama antara guru, siswa, dan orangtua
Pada hakkatnya, guru tidak boleh menuntut siswa. Tugas guru adalah menuntun siswa dalam melengkapi tugasnya dan mengajari siswa agar selalu bertanggung jawab. Â Dalam hal ini guru membantu siswa belajar bertanggung jawab dengan tidak memaksa siswa harus menyelesaikan tugas sesuai kemauan guru namun memberi berbagai alternatif pilihan dalam melengkapi tugas praktikknya. Pentingnya karakter tanggung jawab anak untuk ditumbuhkan sejak dini. Dengan sikap tanggung jawab anak akan senantiasa untuk melaksanakan kewajibannya dengan sepenuh hati tanpa merasa dipaksa atau adanya paksaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merancang aksi nyata dengan memberi kebebasan ke siswa untuk memenuhi tugas atau praktik PJOK dengan  menyesuaikan kreatifitas mereka tanpa meninggalkan materi pokok yang telah dipelajari. Tujuan utamanya adalah mendidik anak belajar bertanggung jawab dengan memerdekakan aksinya.
 Yaitu anak bertanggung jawab dengan kewajiban tugas mereka namun pemenuhannya anak diberi kebebasan untuk mengganti tugas praktik dengan kegiatan lain yang mereka senangi dan mudah namun tetap sesuai materinya.  Siswa diberi beberapa alternatif pilihan untuk mengganti tugas praktik PJOK dengan merangkum atau membuat soal dan jawaban atau membuat video pembelajaran yang menarik.
Peran guru adalah mengarahkan dan mengembangkan kodrat alam dan kodrat zaman siswa serta berusaha menanamkan nilai tanggung jawab dan juga memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa berkreasi dan mengembangkan dirinya dalam pembelajaran. Disamping itu, tujuan aksi nyata ini adalahÂ
- Mengidentifikasi permasalahan dan juga hambatan siswa dalam belajar dari rumah
- Guru bisa lebih mengenal kondisi siswa selama pembelajaran dari rumah
- Menanamkan sikap bertanggung jawab pada anak
- Memberi kesempatan siswa untuk berkreasi dan berinovasi
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih berbagai laternatif  tugas pengganti dengan kegiatan yang disuka.
- Memudahkan siswa dalam memahami materi dan juga memperoleh nilai.
- Memberi ruang pada siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber.
- Dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan baik
- Membantu siswa untuk memenuhi kewajiban tanpa paksaan
- Membantu guru melengkapi nilai siswa untuk diolah dalam rapor
Tahapan-tahapan dalam melakukan aksi ini adalah sebagai berikut:
- Menyampaikan rencana aksi dan meminta ijin atasan serta meminta dukungan moral rekan sejawat.
- Merekap nilai siswa dalam satu semester
- Mencatat siswa-siswa yang nilainya masih kosong
- Memanggil siswa-siswa tersebut untuk datang ke sekolah
- Melakukan pendampingan kepada siswa terkait permasalahan yang dihadapi
- Memberi alternatif pilihan tugas sesuai keinginan
- Membuat kesepakatan bersama dengan siswa tentang pengumpulan tugas pengganti
- Melakukan penilaian hasil kerja siswa
- Melakukan refleksi dan evaluasi