Sebagai suatu pedoman atau petunjuk bagi seluruh manusia, keterangan-keterangan yang ada di dalam kitab suci Al-Qur'an mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencocokkan antara ayat-ayat yang dikandungnya dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Kali ini kita sama-sama belajar tentang "Masa Subur", yaitu masa dimana seorang wanita menghasilkan telur (ovum) yang siap dibuahi oleh sperma pasangan prianya.
Dalam ilmu kedokteran, alat kandungan disebut alat reproduksi, dan kesuburannya disebut kemampuan bereproduksi.
Alat reproduksi wanita antara lain peranakan (uterus), saluran telur (tuba) dan liang senggama (vagina). Semuanya terletak di dalam rongga pinggul kecil di belakang tulang kemaluan.
Pada usia 12 sampai 14 tahun, ketika haid mulai datang, alat reproduksi mulai berfungsi karena bekerjanya hormon-hormon. Setiap bulan (28 hari) antara dua siklus haid, sebutir telur keluar dari indung telur wanita.
Jika telur tidak dibuahi sperma maka tidak akan terjadi kehamilan, sebaliknya yang terjadi adalah haid.
Pertemuan antara ovum (telur) dengan spermatozoa terjadi di saluran telur. Kemudian telur yang sudah dibuahi (zygote) berjalan selama delapan hari menuju rahim dan menempel di dinding rahim. Yang menempel di dinding rahim itulah yang dinamakan Alaqah (segumpal darah). Inilah yang dinamakan sebagai masa subur atau masa reproduksi.
Setelah umur 30 tahun, alat reproduksi secara perlahan akan mengalami kemunduran, sampai tiba masa berhenti haid. Jika seorang wanita tidak mengalami haid lagi selama 12 bulan pada usia antara 45 sampai 50 tahun, maka ia telah memasuki masa berhenti haid untuk selamanya (menopause).
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan ke dunia ini. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi atau masa subur dan sperma pasangan prianya akan membuahi sel telur matang wanita tersebut.
Banyak pasangan yang berharap segera mendapatkan anak. Kehamilan adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu kehadirannya. Dengan hadirnya sang buah hati yang sangat diharapkan maka keluarga akan dihiasi oleh gelak tawa canda anak, suara riang gembira sang anak, dan keluarga akan terasa lengkap dan hidup. Namun ada kalanya, kehamilan yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, sehingga banyak pasangan yang berputus asa. Sampai stress yang mendalam pada pasangan suami istri.
Banyak faktor yang membuat mereka sulit mendapatkan keturunan, yaitu: faktor psikologi, faktor dwifungsi hormon, faktor kesuburan, dan lainnya. Namun ada kalanya kehamilan yang diharapkan tidak mereka dapatkan karena mereka tidak tepat waktunya dalam melakukan hubungan seksual. Mereka tidak mengetahui, kapan waktu yang tepat untuk memasuki masa subur wanita tersebut.