Ujian Akhir Semester
Ujian akhir semester (UAS) merupakan bagian dari evaluasi yang bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi siswa, sehingga siswa dapat melanjutkan pembelajaran ke tingkat lebih tinggi atau perlu ada pengujian. Ujian akhir semester adalah suatu bentuk evaluasi yang di lakukan oleh siswa untuk mengetahui pencapaian kompetensi di akhir satuan pendidikan. Tujuan diadakannya ujian akhir semester ialah sebagai bentuk evaluasi atau tes yang mengukur pencapaian hasil kompetensi belajar siswa yang diajarkan oleh guru atau pendidik selama satu semester. Selain itu, ujian akhir semester juga bisa untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) yang diperoleh setelah siswa melakukan tes, dan sebagainya. Pada ujian mata pelajaran bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Bukan hanya dalam pembelajarannya, akan tetapi dalam soal ujian tengah semester maupun soal ujian akhir semester, kedua aspek tersebut selalu berada dalam satu lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya, perlu memperhatikan kedua aspek yang ada, yakni aspek berbahasa dan aspek bersastra termasuk membuat esai dan membuat laporan hasil penelitian dan kegiatan. Hal lain yang dipertimbangkan dalam pembuatan soal adalah kesesuaian soal tersebut dengan kompetensi isi dan kompetensi dasar, atau standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum tingkat satuan (KTSP) dan kurikulum 2022. Komposisi antara aspek pembuatan esai dan aspek pembuatan laporan penelitian dan hasil kegiatan memungkinkan untuk di teliti, karena keseimbangan kedua aspek tersebut akan menjadi tolok ukur pembelajaran bahasa Indonesia. Kesesuaian soal dengan kompetensi inti atau standar kompetensi dan kompetensi dasar pun menjadi suatu bahan penelitian yang menyenangkan.
Terlepas dari itu, soal ujian akhir semester mata pelajaran bahasa Indonesia juga harus memuat empat aspek yang ada di kurikulum 2022. Keempat aspek tersebut adalah: spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Aspek lain yakni ada tiga ranah dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah: kognitif, efektif, dan psikomotrik. Aspek-aspek tersebut dapat menunjang keberhasilan peserta didik jika ke semua aspek terdapat pada ujian akhir semester. Keberhasilan peserta didik dalam mengerjakan soal ujian akhir semester akan tercapai apabila soal ujian tersebut sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kurikulum 2022 atau standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), serta mengandung keempat aspeknya, dan komposisi antara aspek berbahasa dan bersastra seimbang. Pembuatan soal ujian akhir semester pun juga dilimpahkan kepada pihak yang terkait, yakni melalui Dinas Pendidikan setempat, karena adanya otonomi daerah. Setiap kota memiliki soal ujian akhir semester yang berbeda yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan setempat.
Soal akhir ujian semester di Kota Jakarta dan Surabaya memiliki perbedaan. Perbedaan itu disebabkan adanya otonomi daerah dalam bidang pendidikan, sehingga dalam pembuatan soal ujian akhir semester pun menjadi berbeda. Pembuatan soal juga tidak bisa terlepas dari kompetensi inti, kompetensi dasar serta aspek dalam kurikulum 2022 dan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penelitian ini belum pernah dilakukan, dan penulis mencoba untuk meneliti dengan secermat mungkin. Keaslian penelitian ini dengan belum pernah terpecahkannya masalah dalam penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mendeskripsikan lebih mendalam seputar komposisi aspek Pembuatan Esai dan aspek Pembuatan Laporan Penelitian dan Hasil Kegiatan pada soal ujian akhir semester untuk Perguruan Tinggi dengan kurikulum yang berbeda pada tahun pelajaran yang sama. Selain itu, peneliti juga ingin memaparkan kesesuaian soal ujian akhir semester dan komparasi soal ujian akhir semester untuk Perguruan Tinggi di Jakarta dan Surabaya. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian bahasa dengan judul “ Komposisi Aspek Pembuatan Esai dan Aspek Pembuatan Laporan Penelitian dan Hasil Kegiatan pada Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Tahun Pelajaran 2021/2022 di Universitas Siber Asia Jakarta”.
1. Bagaimana komposisi aspek Pembuatan Esai dan aspek Pembuatan Laporan Penelitian dan Hasil Kegiatan pada soal ujian akhir semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi tahun pelajaran 2021/2022 di Universitas Siber Asia Jakarta?
2. Bagaimana kesesuaian antara soal dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada soal ujian akhir semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi tahun pelajaran 2021/2022 di Universitas Siber Asia Jakarta?
3. Bagaimana komparasi soal ujian akhir semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi tahun pelajaran 2021/2022 di Universitas Siber Asia Jakarta?
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap yang penting dalam penentuan tahap-tahap penelitian selanjutnya. Rumusan masalah dikatakan baik bila dapat menjadi petunjuk dalam pengumpulan data dan sinkron dengan judul penelitian. Terdapat tiga macam rumusan masalah, yakni:
Rumusan masalah deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan variabel mandiri. Baik hanya pada satu variabel atau lebih. Contohnya adalah berapa lama daya tahan lampu pijar A? sehingga dapat di peroleh hipotesis deskriptif, H 0 daya tahan lampu pijar merk A sama dengan 700 jam. Dan diperoleh Ha daya tahan lampu pijar merek A tidak sama dengan 700 jam.
Rumusan masalah koparatif
Rumusan masalah koparatif merupakan rumusan masalah yang dalam penelitiannya membandingkan variabel (satu atau lebih) pada sampel atau waktu yang berbeda. Misalnya, bagaimana perbedaan kedisiplinan PT. X pada departemen A dan departemen B.
Rumusan masalah asosiatif
Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Misalnya apakah terdapat hubungan antara imbalan dengan motivasi kerja?
Terdapat beberapa cara dalam merumuskan masalah antara lain a) rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan; b) rumusan masalah jelas dan padat; c) rumusan masalah berisikan implikasi adanya data untuk memecahkan masalah; dan d) rumusan masalah merupakan dasar dalam membuat hipotesa.
Senada dengan pendapat tersebut di atas Nazir (1988:143) mengungkapkan bahwa :
1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2. Rumusan masalah hendaknya jelas, dan padat.
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
4. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesa.
5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
Lebih lanjut lagi Nazir (1988: 144-145) mengemukakan bahwa terdapat dua cara dalam memformulasikan masalah. Pertama, dengan cara menurunkan masalah dari teori yang telah ada. Dan kedua, mengadakan observasi secara langsung di lapangan. Setelah masalah tersebut diformulasikan maka langkah selanjutnya adalah membuat tujuan penelitian. Tujuan penelitian merupakan suatu pernyataan tentang apa yang ingin di cari atau yang ingin di tentukan. Tujuan penelitian di sini haruslah dinyatakan secara lebih spesifik daripada perumusan masalah. Jika masalah merupakan konsep yang masih abstrak, maka tujuan penelitian haruslah konkrit.
Sekian terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H