Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Mengapa 'Bintang' WSBK Sulit Bersinar di MotoGP

23 Januari 2022   22:28 Diperbarui: 23 Januari 2022   22:42 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih menurut Spies, motor SBK lebih mudah untuk 'digeber' sampai limit, sehingga pembalap cepat mengetahui sampai dimana limit motor. Sedangkan limit motoGP sangat 'dalam', pembalap harus bekerja lebih keras untuk mengetahui sampai dimana limitnya.

Apa yang dikatakan Ben Spies ini konsisten dengan komentar Jonathan Rea, juara dunia berturut-turut 6 kali WSBK, 2015-2020. Menurut Rea, motoGP sudah berada berada pada level yang sangat tinggi. Jarak antara pembalap tercepat hingga ter-lambat sangatlah kecil. Kemampuan mereka sangat merata, sehingga siapapun yang cepat mengetahui limit motornya, akan menjadi yang tercepat.

Dia mengambil contoh beberapa pembalap motoGP yang karena satu dan lain hal musti absen untuk beberapa lama, saat kembali membalap mereka tidak bisa cepat kembali ke performa semula karena kehilangan 'sense' terhadap limit motor.

Jadi, kata kuncinya adalah 'menemukan' limit performa motor. Di WSBK lebih mudah mengetahui sampai dimana limit performa motor, sedangkan di motoGP jauh lebih sulit. Mungkin itu jawaban kenapa pembalap WSBK sulit beradaptasi di motoGP, sebaliknya pembalap motoGP mudah beradaptasi di WSBK.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun