Masih menurut Spies, motor SBK lebih mudah untuk 'digeber' sampai limit, sehingga pembalap cepat mengetahui sampai dimana limit motor. Sedangkan limit motoGP sangat 'dalam', pembalap harus bekerja lebih keras untuk mengetahui sampai dimana limitnya.
Apa yang dikatakan Ben Spies ini konsisten dengan komentar Jonathan Rea, juara dunia berturut-turut 6 kali WSBK, 2015-2020. Menurut Rea, motoGP sudah berada berada pada level yang sangat tinggi. Jarak antara pembalap tercepat hingga ter-lambat sangatlah kecil. Kemampuan mereka sangat merata, sehingga siapapun yang cepat mengetahui limit motornya, akan menjadi yang tercepat.
Dia mengambil contoh beberapa pembalap motoGP yang karena satu dan lain hal musti absen untuk beberapa lama, saat kembali membalap mereka tidak bisa cepat kembali ke performa semula karena kehilangan 'sense' terhadap limit motor.
Jadi, kata kuncinya adalah 'menemukan' limit performa motor. Di WSBK lebih mudah mengetahui sampai dimana limit performa motor, sedangkan di motoGP jauh lebih sulit. Mungkin itu jawaban kenapa pembalap WSBK sulit beradaptasi di motoGP, sebaliknya pembalap motoGP mudah beradaptasi di WSBK. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H