Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kopassus Penakluk Everest (1 of 8)**

15 Januari 2022   21:38 Diperbarui: 16 Januari 2022   09:41 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas team ini adalah untuk mengkoordinir latihan pendakian, latihan aklimatisasi dan sekaligus sebagai pemandu saat pendakian sesungguhnya dimulai.

Team ini juga nantinya akan berfungsi sebagai team penyelamat pada saat 'summit push'. Saya sangat menekankan pentingnya peran team penyelamat mengingat pengalaman saya pada pendakian musim semi sebelumnya.

Dalam percakapan saya dengan Jendral Prabowo selanjutnya, beberapa kali saya tekankan bahwa dalam kondisi apapun, saya tidak bisa menjamin keberhasilan team untuk mencapai puncak.

Sehingga, untuk memperbesar peluang keberhasilan, saya minta untuk diberi wewenang penuh dalam penentuan 'summit push'.

Saya tidak akan dapat melakukan pekerjaan saya dengan baik, jika tidak diberi wewenang penuh. Waktu untuk 'summit push' akan saya tentukan saat team pendaki sudah siap dan cuaca juga mendukung.

Oleh karena itu Jendral Prabowo harus bisa menerima seandainya nanti kondisi team pendaki, atau kondisi cuaca, atau kondisi keduanya tidak cukup aman sehingga 'summit push' terpaksa dibatalkan. Saya yang akan membuat keputusan itu.

Hal lain tidak kalah penting yang juga perlu sepenuhnya dimengerti adalah bahwa team penyelamat, sebaik apapun, tidak dapat menjamin penyelamatan yang efektif di atas 8,000 meter.

Tapi seandainya timbul masalah, saya siap mempertaruhkan segalanya, kalau perlu nyawa saya. Itulah dasar-dasar kesepakatan yang kami setujui bersama.

Next : Latihan Langsung di Himalaya

* Scott Fischer dan Yasuko Namba adalah dua dari sebelas pendaki yang tewas saat pendakian Everest Mei 1996. Silahkan baca 'Into Thin Air' karya Jon Krakauer yang juga sudah saya terjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan posted di account Kompasiana ini dengan judul 'Tragedi Everest 1996'.

** Terjemahan bebas dari 'The Return to Everest' yang dimuat dalam 'The Climb' karya Anatoli Boukreev dan Weston deWalt

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun