3. Superior
Anak superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan 125 sehingga prestasi belajarnya cukup tinggi. Anak superior memiliki karakteristik sebagai berikut; dapat berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, dapat mengerjakan pekerjaan sekolah dengan mudah dan dapat perhatian dari teman-temannya.
Hasil studi lain menemukan bahwa Anak-anak berbakat memiliki karakteristik belajar yang berbeda dengan anak-anak normal. Mereka cenderung memiliki kelebihan menonjol dalam kosa kata dan menggunakannya secara luwes, memiliki informasi yang kaya, cepat dalam menguasai bahan pelajaran, cepat dalam memahami hubungan antar fakta, mudah memahami dalil-dalil dan formulaformula, tajam kemampuan analisisnya, membaca banyak bahan bacaan (gemar membaca), peka terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, kritis dan memiliki rasa ingin yang sangat besar.
Identifikasi Anak Berbakat
Pengertian kontemporer tentang keberbakatan memang telah demikian berkembang dan kriterianya sudah lebih multidimensional daripada sekedar intelegensi seperti yang pernah digunakan oleh Terman. IQ hanya salah satu kriteria keberbakatan.Â
Dengan perluasan kriteria ini, persoalan identifikasi anak-anak berbakat menjadi lebih rumit dan harus menggunakan beragam teknik dan alat ukur, Idealnya semua kriteria tersebut harus dideteksi dengan menggunakan teknik dan prosedur, karena menurut berbagai studi tidak semua dari faktor-faktor itu berkorelasi satu sama lain. Misalnya IQ dan kreativitas. Keberbakatan itu bersifat multidimensional, kriterianya tidak hanya intelligensi, melainkan kreativitas, kepemimpinan, komitmen pada tugas, prestasi akademik, motivasi dan lain-lain.
Renjuli dkk. (1979) dalam Dedi Supriadi (1992; 10) mengembangkan skala yang disebut Scales for Rating Behavioral Characteristices of Superor Students(SRBCSS) yang mencakup sepuluh karakteristik; belajar, motivasi, kreativitas, kepemimpinan, artistik, musik. drama, komunikasi, komunikai ekspresif, dan perencanaan. Penjaringan terhadap keberbakatan intelektual dalam kelompok populasi tertentu pada umumnya bertolak dari perkiraan kurang lebih 15 % sampai 25 % populasi sampel yang secara kasar merupakan identifikasi permulaan dalam menghadapi seleksi yang lebih cermat.    Â
Penjaringan keberbakatan bisa menggunakan nominasi guru tentang kemajuan sehari-hari siswa, namun bisa juga melalui penilaian beberapa mata pelajaran tertentu tergantung dari tujuan penjaringan. Penjaringan atau penyaringan dapat juga menggunakan tes psikologis yang didasarkan pada beberapa aspek tertentu, tetapi yang paling penting hsrus diketahui untuk keperluan apa tes dilakukan. Tujuan akan memberikan dasar terhadap penilaian, kemampuan, sifat, sikap atau prilaku seseorang.Â
Kepada anak harus diberitahukan bahwa penilaian yang baik akan menempatkan dia pada posisi yang menguntungkan dalam arti tidak akan menuntut dia melakukan pekerjaan atau kinerja yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Identifikasi ini biasanya berguna bagi peramalan tentang kinrja tertentu di dalam waktu yang akan datang. Pola dan tahap identifkasi yang dilakukan di muka, yang terdiri dari penjaringan dan penyaringan sebagai identifikasi kasar yang kemudian diperhalus melalui suatu proses seleksi memiliki berbagai variasi, tergantung dari keperluan Dengan demikian kini klasifikasi bakat juga mencakup kreativitas, motivasi dan kepemimpinan.
Gambaran Diri Anbiya Nawfal Alfina