Sebab, jika sampai kejujuran tidak ada pada lembaga pemberi layanan kesehatan dikhawatirkan penanganan covid 19 akan menjadi ladang bisnis bagi sekelompok orang. Kok Bisa?
Biaya perawatan penanganan kasus yang terkait dengan Covid 19 menjadi tanggungan negara sejak status pasien ditetapkan orang dalam pengawasan (ODP). Status ODP adalah status paling awal sebelum naik level ke pasien dalam pengawasan (PDP), suspect, lalu positif. hal tersebut tertuang Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/104/2020.
jangan gagal paham lo ya. maksudnya status ODP meningkat jadi PDP jangan sampai disalah artikan. Sebab bisa jadi dari status ODP naik level menjadi PDP, kemudian nungsep jadi negatif. kalau itu yang terjadi, berarti itu tanda-tanda do'a diterima Tuhan.
kembali ke pembahasan semula. Jika kejujuran tidak di kedepankan,, rumah sakit bisa saja langsung menetapkan status pasien positif corona hanya untuk mendapatkan uang dari pemerintah.Â
Menyimak dari berbagai sumber besaran biaya penanganan Covid 19 yang sampai ratusan juta, anda bisa bayangkan berapa keuntungan yang diperoleh dari ketidak jujuran tersebut?
Semisal ada orang sakit batuk plus demam. Setelah diperiksa ternyata hanya batuk biasa. Oleh rumah sakit pasien tersebut dilaporkan sebagai positif covid 19. Rumah sakit lalu mendapat dana taruhlah 157 juta, padahal biaya yang dikeluarkan untuk pasien tersebut hanya 20 juta. Banyak kan untungnya?
Saya tidak menuduh adanya rumah sakit yang melakukan praktek ketidak-jujuran seperti analogi di atas. Lagi pula, video-video tentang pasien meninggal yang sengaja difonis "corona" untuk memperoleh suatu keuntungan dalam berbagai cek fakta di beberapa media dinyatakan "hoax". Hoax di media, tapi saya juga tidak bisa menyimpulkan kebenarannya.
Jujur pada diri sendiri
Sebagai warga negara yang baik utamanya dalam kasus pandemi perlu untuk mengedepankan kejujuran di atas segalanya. Semisal anda merasakan gejala corona, maka sebaiknya anda segera melapor kepada otoritas kesehatan di sekitar anda. kenapa?
Kejujuran anda sangat mahal harganya. Bayangkan jika ada seseorang yang merasakan gejala corona pada dirinya. Dia tidak melapor kepada pihak terkait.Â
Dia masih tetap melakukan aktivitas sehari-hari, melakukan kontak dengan orang banyak. Apa yang akan terjadi? Bisa jadi teman anda, orang-orang yang bertemu dengan anda, bahkan keluarga anda bisa menjadi korban akibat perbuatan anda.
