Mohon tunggu...
Keyboard Warrior
Keyboard Warrior Mohon Tunggu... -

I'll keep writing when nobody reads. I'll keep writing when papers extincts. I'll keep writing when there is no pen and will keep writing when my time has come to write in my Kingdom of Hell.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manis Pahit Jadi Wartawan

11 Februari 2016   01:16 Diperbarui: 11 Februari 2016   02:53 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batman dan Superman pun juga melakukan aksi yang sama. Ketika Superman terbang meninggalkan lokasi pertarungan, tiba-tiba Batman berkata (terjemahan dalam bahasa Indonesia) "Hei, jangan lupa ya. Kau masih utang satu laptop padaku". "Itu soal gampang. Tapi mungkin akan lama. Maklum, gaji wartawan," ujar Superman. Sebagai pengingat, Clark Kent berprofesi wartawan sebuah media cetak untuk menutupi jati dirinya.

Benar atau salah, saya sendiri kurang paham kisaran gaji jurnalis di USA. Juga, karena saya memang belum pernah jadi jurnalis di negeri om Sam. Tetapi, bisa jadi itu adalah gambaran dari sang komikus tentang gaji, sallary, take home pay, bayaran, upah, tunjangan, dan bla bla bla apapun istilahnya yang diterima pewarta. 

Lain waktu, ketika saya sedang mengamati para pengemudi busway yang sedang berdemo menuntut kenaikan upah di salah satu titik di Jakarta. Gaji mereka sudah mencapai kisaran Rp 4 - 5 juta, tetapi masih bisa "berteriak" lantang menuntut bayaran yang layak. Sementara para jurnalis yang ssedang meliput, beberapa diantaranya masih kurang dari Rp 3 juta. Beruntung, saya tidak ikutan demo dan masih melanjutkan tugas dan kewajiban saya.

Memang, kurang lebih masih mengecewakan. Atau, pada intinya, soal pendapatan seorang jurnalis hingga saat ini belum bisa dikatakan menghargai profesi jurnalis. Tetapi, kalau dipikir ulang, para para tentara berita di negeri ini perlu mencontoh sosok Lou Bloom di film Nightcrawler. Militan, cari celah, cerdas, kreatif plus sedikit rekayasa, kembangkan kemampuan, bangun bargaining position dan jual hasilnya tanpa harus menjadi karyawan KWLA. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun