Mohon tunggu...
Hendrix Noviyanto Firmansyah
Hendrix Noviyanto Firmansyah Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar

Seorang Pria dengan 1 Istri dan 2 Putra. Hobi yang disukai saat ini adalah membaca dan menulis artikel akademik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Silase: Program Konservasi Pakan Mandiri

31 Mei 2024   07:12 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          

Kebutuhan Pakan ternak seperti hijauan daun dan jerami merupakan hal yang pokok bagi pemilik ternak sapi maupun kambing. Stabilitas pakan dalam kaitan ketersediaan pasokan pakan sepanjang tahun berperan penting dalam usaha pada bidang ini. Hal ini juga menjadi perhatian bagi pemilik ternak skala kecil khususnya pada warga kelompok tani Sedya Mulyo, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Saat ini pakan ternak masih mudah didapatkan dari lingkungan sekitar tanpa harus menyimpan pakan (stok). Ini dikarenakan pakan ternak seperti rumput, hijauan daun dan jerami melimpah. Bahkan saking banyaknya pakan yang tersedia menyebabkan menjadi sampah yang membusuk atau mengering jika tidak segera diberikan ke ternak. Namun pakan ternak yang melimpah tersebut tidak terjadi sepanjang tahun. Pada musim kemarau jumlah pasokan pakan akan berkurang dan terkadang mereka harus membeli pakan dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan Pakan. Sehingga para peternak merasa perlu untuk memanfaatkan pakan saat pasokan melimpah untuk bisa disimpan dan digunakan saat kondisi kemarau.

Mengetahui permasalahan tersebut Arif Rahaja selaku perangkat Desa Dukuh, Kecamatan Bayat , Klaten bekerja sama dengan Hendrix NF salah satu dosen Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan pembuatan pakan silase fermentasi bagi warga kelompok tani. Pelatihan pembuatan pakan silase fermentasi dilaksanakan pada hari Rabu 29 Mei 2024, bertempat di halaman gedung serbaguna Dusun Mranggen, Desa Dukuh Kec. Bayat. Yang hadir pada kegiatan itu adalah tim pengabdian dari UNNES dan Perwakilan kelompok tani. Tim pengabdian dari UNNES terdiri dari Dosen Prodi Teknik Mesin UNNES yaitu Hendrix NF S.T., M.T, Widi Widayat, S.T., M.T dan M. Hilman Gumelar S, S.T., M.T , dan 4 Mahasiswa yang membantu dalam proses pelatihan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

     

Silase merupakan teknik pengawetan pakan ternak yang difermentasi dalam kantong plastik atau drum yang kedap udara. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi pada bahan pakan ternak sehingga  dapat disimpan dalam waktu yang lama dan dapat menjadi solusi saat pakan ternak menipis pada musim kemarau. 

Proses pembuatan silase dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan pakan. Bahan pakan yang digunakan adalah jerami padi yang sudah kering, batang pisang dan hijauan daun. Anggota kelompok tani kemudian memotong batang pisang dan hijauan daun menjadi lebih pendek dengan menggunakan sabit. Sambil menyelesaikan potongan bahan pakan, tim pengabdian kepada masyarakat mempersiapkan carian fermentasi pada bak plastik. 

Cairan fermentasi tersebut terdiri dari air, molase (tetes tebu) dan E4. Setelah cairan siap dan bahan pakan sudah di ratakan, selanjutnya adalah menyiram bahan pakan dengan cairan fermentasi dan dedak. Setelah itu mencampur bahan pakan yang sudah disiram cairan fermentasi dan dedak supaya merta kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik yang sudah disiapkan. Saat memasukkan pakan ke drum, warga dihimbau untuk menekan atau menginjak pakan. Tujuannya adalah untuk memadatkan pakan dan membatasi udara di dalam drum supaya proses fermentasinya berhasil. Setelah padat, drum ditutup dengan rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Hasil fermentasi dapat dilihat pada 21 atau 3 minggu ke depan. Hasil silase yang baik akan memiliki ciri bau yang harum dan tidak berlendir. 

Melalui pelatihan ini diharapkan para peternak mampu memanfaatkan potensi pakan ternak yang ada sehingga dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak secara berkelanjutan. Sehingga program konservasi pakan ternak mandiri dapat terwujud. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun