Mohon tunggu...
hendri setiawan
hendri setiawan Mohon Tunggu... Operator - Chemie - Pekerja Biasa di Pabrik

Bergulat dengan bahan kimia di kampus dan pekerjaan sekarang| Game: Mobile Legends, Arena Of Valor, League of Legends Wild Rift| Mengikuti anime tiap season| Musik J-pop & K-pop (bebas) | Hobi: Membaca dan menonton (bisa juga dibilang bukan hobi sih)

Selanjutnya

Tutup

Film

Rekomendasi Anime, "Chi: Chikyuu No Undou Ni Tsuite" Mencari Kebenaran Dunia

8 Oktober 2024   07:13 Diperbarui: 8 Oktober 2024   07:27 4614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang kita mengetahui bahwa pusat tata surya kita adalah matahari.  Planet - planet di sekitarnya mengelilingi matahari dengan berputar pada poros pada jalurnya masing-masing. Membayangkannya di masa tidak memberikan perasaan apapun pada kita. Tapi pernahkah kita berpikir bagaimana manusia terdahulu dapat menatap benda benda langit dan mencetuskan konsep heliosentris yang kita kenal sekarang.Mari berkenalan dengan anime musim ini yang baru dirilis ini. Tentang mereka yang mempertahankan ilmu pengetahuan, keingintahuan, kebebasan, kenangan dan juga keindahan alam semesta. Tentang Hubert, Rafal dan mereka yang memiliki tujuannya masing-masing. Anime berjudul "Chi : Chikyuu no Undou ni Tsuite" atau "Orb :On the movement of the Earth" yang diproduksi oleh Madhouse berasal dari manga karya Uoto. 

Latar tempat kisah ini bermula di suatu "negeri P" pada awal abad ke 15. Masyarakat yang kelaparan dan gelandangan ada dimana mana di sudut kota, pemandangan yang wajar kala itu. Penyiksaan kepada orang lain yang dianggap kriminal menjadi hal yang wajar dan bahkan dijadikan tontonan. Sementara itu, kita akan bertemu tokoh utama pada awal episode cerita ini. Ia , Rafal seorang pelajar berusia 12 tahun yang akan segera masuk ke universitas. Cita-citanya mendalami teologi, ilmu yang paling penting utama saat itu. Itulah apa yang disampaikan Rafal kepada guru dan temannya, sementara dalam lubuk hatinya astronomi adalah hobi dan hal yang ia sukai. Menurut Rafal, dunia ini dipenuhi dengan orang bodoh . Dirinya yang pernah hidup miskin dan yatim piatu, berpandangan bahwa dengan hidup rasional maka kenyamanan ada di genggamannya.

Ceritanya bermula ketika ia bertemu dengan Hubert , seorang mantan murid dari gurunya. Hubert telah dibebaskan dari penjara karena topik penelitian astronomi yang bertentangan dengan paham gereja saat itu. Rafal terpaksa menjadi kaki tangan Hubert dalam penelitiannya. Mengamati benda langit dan memberikan hasil pengamatannya pada Hubert. Hubert mengakui kemampuan Rafal yang cepat dan akurat dalam melihat posisi benda langit.

Bumi ini istimewa, karenanya aku percaya Tuhan akan menempatkannya di pusat.

Dialognya dengan Hubert memberikan pemahaman baru bahwa ada kekurangan dari teori Ptolemaus yang diakui gereja tentan konsep bumi sebagai pusat dan benda langit mengitarinya dalam orbit yang kompleks. Tapi Hubert menanyakan, adakah keindahan dalam alam semesta yang Rafal jelaskan . Rafal yang memikirkan kembali membuatnya menyadari bahwa hal tersebut tidak rasional sehingga penjelasan itu tidak menggambarkan keindahan. Pertentangan ini membawa perbedaan pandangan Hubert yang menginginkan keindahan dan Rafal yang menginginkan rasionalitas.

Adu pendapat keduanya diakhiri dengan kesimpulan Rafal bahwa konsep Heliosentrisme yang diutarakan Hubert ada benarnya meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan itu tentang akibat gaya gravitasi yang kita kenal sekarang, perbedaan pandangan dengan gereja dan harga antara nyawa dengan intuisi Hubert.

Hasil diskusinya dengan Hubert membuatnya memikirkan kembali tentang teori rotasi bumi. Dengan menggabungkan teori dari Ptolemaus dan heliosentrisme, ia membuat sketsa planet mengitari matahari sesuai orbitnya secara rasional. Namun, sketsa tentang teori ini ditemukan oleh Nowak sang inkuisitor. Kejadian ini membuat Hubert terpaksa harus menyelamatkan Rafal, dan mengakui bahwa itu adalah sketsanya, sehingga Hubert harus dieksekusi. Hubert yang mewariskan catatan penelitian pada Rafal. Kejadian ini membuat ia harus jujur pada guru dan teman-temannya bahwa ia ingin mempelajari astronomi. Meskipun ia harus dikucilkan teman-temannya. Namun di akhir episode, Rafal terpaksa berbohong mengiyakan pendapat profesornya untuk belajar teologi. Semua ini agar dia bisa terhindar dari masalah dan meneruskan hobinya nanti di universitas. Menurutnya heliosentrisme bukan paham yang tepat untuk dibuka sekarang, masih perlu waktu agar masyarakat mau menerimanya. Kematian Hubert dan Rafal nantinya akan membawa teori ini lebih sempurna dan membawa revolusi pemahaman pada masyarakat melalui tangan-tangan lain yang terhubung tiap generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun