Mohon tunggu...
hendri setiawan
hendri setiawan Mohon Tunggu... Operator - Chemie - Pekerja Biasa di Pabrik

Bergulat dengan bahan kimia di kampus dan pekerjaan sekarang| Game: Mobile Legends, Arena Of Valor, League of Legends Wild Rift| Mengikuti anime tiap season| Musik J-pop & K-pop (bebas) | Hobi: Membaca dan menonton (bisa juga dibilang bukan hobi sih)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menunggu Anime Eighty Six, Tiga Bulan yang Terbayarkan

19 Maret 2022   12:58 Diperbarui: 19 Maret 2022   13:06 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa waktu 2 bulan lebih telah terlewati menunggu episode kesebelas anime Eighty Six season 2 atau episode 22 dari total. Bagi saya yang menyukai anime genre sci-fi dan mecha, Eighty Six merupakan anime pelepas kerinduan. 

Berita yang mengatakan bahwa episode-episode akhir Eighty Six akan menjadi masterpiece memang tidaklah salah. Terbukti episode 11 kemarin menjadi yang terbaik sekaligus greget bagi saya. Cerita pada episode ini terjadi ketika Morpho sudah dikalahkan.

Mengambil judul "Shin" pada episode ini, setelah lebih dari 20 episode akhirnya Shinei Nouzen bertemu dengan Mayor Vladilena Miliz. Sayangnya, pertemuan ini hanya sebatas obrolan tanpa tatap muka. Sebagian cerita memenag seputar pertemuan mereka. Apalagi kata-kata di episode kali ini menurut saya sangat mengena di hati. Jadi mohon maklum kalo saya menyelipkan kata - kata pada episode ini. 

Shin yang masih didalam unit Juggernaut miliknya mengetahui kalau ia bertemu dengan Miliz tetapi Miliz tidak mengetahui bahwa ia bertemu dengan Shin, karena Shin hanya menyebutkan nama unitnya. Memang Miliz  juga tidak mengetahui nama lengkap Shin. Pada  episode ini kata-kata Miliz lah yang membuat Shin ingin menunjukkan dirinya di hadapan Miliz. Menurut saya memang sangat epic,  dengan diiringi lagu berjudul Avid,  Miliz berkata begini: 

Meskipun aku tidak memiliki kekuatan, aku takkan menyerah sambil bersujud. Sampai titik darah penghabisan, aku akan tetap bertarung. Ada orang-orang yang berkata seperti itu, yang sama sepertiku. Mereka semua percaya kepadaku. Karena itulah kami....aku! Demi mengikuti jejak mereka yang masih hidup, aku mengajak mereka dan membawa mereka maju untuk bertarung bersamaku. Aku, mantan Komandan Pasukan Pertahanan Republik Kapten Vladilena Miliz, aku takkan kabur dari pertempuran ini !

Miliz juga menunjukkan foto dan surat dari squadnya Spearhead dan mengatakan ia akan membawa mereka ke seberang pertempuran. Ia ingin bertarung bersama mereka.

"Walau sekarang mereka telah tiada, setidaknya aku ingin sampai ke tempat mereka berada sekarang. Mengikuti mereka yang pernah mengabdikan hidupnya. Kali ini pasti, aku ingin bertarung bersama mereka. Aku ingin membawa mereka ke seberang medan pertempuran ini. Kamu juga sama kan ? Kamu mampu berada disitu karena kamu sudah bertarung dan bertahan hidup sekuat tenaga. Menurutku kamu boleh bangga akan hal itu."

Ketika Shin ingin menunjukkan dirinya pada Miliz, malahan ia dikejutkan dengan kehadiran musuh dari jauh. Terpaksa harus menutup kembali unitnya dan gagal mengungkapkan dirinya. Saat itulah tentara Federasi Giad datang membantu.

Yah, meskipun Cyclops salah satu crew Miliz  mengetahui bahwa Miliz  sedang berbincang dengan Shin tapi Miliz memang tidak tahu lambang unit milik Shin. Ketika akan memberi tahu malahan Miliz mengira simbol yang dibicarakan adalah milik Federasi Giad. Aduh, miscom!

Cerita pada episode kali ini berakhir dengan pertemuan anggota squad Spearhead yang tesisa dari season 1 dan mereka semuanya selamat setelah pertarungan melawan Morpho di season 2 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun