Mohon tunggu...
hendri setiawan
hendri setiawan Mohon Tunggu... Operator - Chemie - Pekerja Biasa di Pabrik

Bergulat dengan bahan kimia di kampus dan pekerjaan sekarang| Game: Mobile Legends, Arena Of Valor, League of Legends Wild Rift| Mengikuti anime tiap season| Musik J-pop & K-pop (bebas) | Hobi: Membaca dan menonton (bisa juga dibilang bukan hobi sih)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemaparan Singkat Mengenai Jenis dan Fungsi Biomaterial

1 Maret 2022   07:30 Diperbarui: 1 Maret 2022   08:39 7179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang awam mungkin kurang memahami apa itu biomaterial. Biomaterial adalah material sintesis baik seluruh ataupun sebagian yang dipakai untuk menggantikan bagian dari sistem hidup atau berfungsi secara terikat dengan jaringan hidup (mampu berinteraksi dengan sistem biologis). Biomaterial haruslah bersifat tidak beracun, bioaktif dan biokompatibel.

Biomaterial dapat berupa logam, keramik , polimer maupun komposit. Logam sebagai biomaterial memiliki keunggulan berupa kuat, tangguh dan ulet namun memiliki kelebihan berupa sifat non bioaktif. Salah satunya contohnya yaitu stainless steel.

Keramik yang digunakan sebagai biomaterial contohnya alumina dan hidroksiapatit yang memiliki keunggulan berupa sifat bioaktif. Selain itu, polimer juga dimanfaatkan sebagai biomaterial karena sifat bioaktif dan elastisnya. Salah satu contohnya yaitu gelatin. Terakhir, komposit juga dapat digunakan sebagai biomaterial. Biasanya sifatnya jauh lebih baik daripada hanya menggunakan salah satu bahan yang lain. Contohnya adalah gabungan keramik dengan logam atau dengan polimer.

Biomaterial telah berhasil dikembangkan dan digunakan selama lebih dari satu generasi. Biomaterial generasi pertama sangat bergantung pada sifat inert atau dengan respons jaringan minimal. Keberhasilan jenis implan sangat bergantung pada pemilihan bahan untuk pembuatannya. Contohnya, penggantian pinggul standar awalnya menggunakan perakitan multi-komponen yang dibuat dengan baja tahan karat austenitik untuk batang, PMMA untuk fiksasi dan polietilen untuk cangkir acetabular. Semua bahan terbukti relatif bioinert dan bertahan rata-rata sekitar 10 tahun atau lebih

Saat ini pengembangan difokuskan pada bahan yang memiliki sifat bioaktif yang mempengaruhi respons biologis secara positif yaitu mendorong ikatan ke jaringan sekitarnya dengan stimulasi pertumbuhan tulang baru. 

Biomaterial dapat diklasifikasikan sebagai biomaterial alami atau biomaterial sintetis. Dilansir dari Jurnal Advanced Dental Biomaterials, biomaterial alami selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai biomaterial berbasis protein dan biomaterial berbasis polisakarida. Biomaterial yang berbasis protein contohnya kolagen, fibrin, dan silk. Sementara itu, biomaterial berbasis polisakarida antara lain kitosan, alginat, dan hyaluronan.

Biomaterial sintetis juga dapat digolongkan menjadi biomaterial berbasis polimer, peptida, dan keramik. Biomaterial berbasis polimer contohnya PLGA  dan polietilenglikol (PEG). Biomaterial yang berbasis peptida contohnya asam amino pendek dan self-assembling peptides. Terakhir biomaterial berbasis keramik contohnya kaca bioaktif dan hidroksiapatit. Komposit yang digunakan sebagai biomaterial juga termasuk kategori sintesis.

Demikian penjelasan singkat mengenai jenis dan fungsi biomaterial.  Semoga sedikit membantu mengenalkan tentang biomaterial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun