biomaterial. Biomaterial adalah material sintesis baik seluruh ataupun sebagian yang dipakai untuk menggantikan bagian dari sistem hidup atau berfungsi secara terikat dengan jaringan hidup (mampu berinteraksi dengan sistem biologis). Biomaterial haruslah bersifat tidak beracun, bioaktif dan biokompatibel.
Bagi orang awam mungkin kurang memahami apa ituBiomaterial dapat berupa logam, keramik , polimer maupun komposit. Logam sebagai biomaterial memiliki keunggulan berupa kuat, tangguh dan ulet namun memiliki kelebihan berupa sifat non bioaktif. Salah satunya contohnya yaitu stainless steel.
Keramik yang digunakan sebagai biomaterial contohnya alumina dan hidroksiapatit yang memiliki keunggulan berupa sifat bioaktif. Selain itu, polimer juga dimanfaatkan sebagai biomaterial karena sifat bioaktif dan elastisnya. Salah satu contohnya yaitu gelatin. Terakhir, komposit juga dapat digunakan sebagai biomaterial. Biasanya sifatnya jauh lebih baik daripada hanya menggunakan salah satu bahan yang lain. Contohnya adalah gabungan keramik dengan logam atau dengan polimer.
Biomaterial telah berhasil dikembangkan dan digunakan selama lebih dari satu generasi. Biomaterial generasi pertama sangat bergantung pada sifat inert atau dengan respons jaringan minimal. Keberhasilan jenis implan sangat bergantung pada pemilihan bahan untuk pembuatannya. Contohnya, penggantian pinggul standar awalnya menggunakan perakitan multi-komponen yang dibuat dengan baja tahan karat austenitik untuk batang, PMMA untuk fiksasi dan polietilen untuk cangkir acetabular. Semua bahan terbukti relatif bioinert dan bertahan rata-rata sekitar 10 tahun atau lebih
Saat ini pengembangan difokuskan pada bahan yang memiliki sifat bioaktif yang mempengaruhi respons biologis secara positif yaitu mendorong ikatan ke jaringan sekitarnya dengan stimulasi pertumbuhan tulang baru.Â
Biomaterial dapat diklasifikasikan sebagai biomaterial alami atau biomaterial sintetis. Dilansir dari Jurnal Advanced Dental Biomaterials, biomaterial alami selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai biomaterial berbasis protein dan biomaterial berbasis polisakarida. Biomaterial yang berbasis protein contohnya kolagen, fibrin, dan silk. Sementara itu, biomaterial berbasis polisakarida antara lain kitosan, alginat, dan hyaluronan.
Biomaterial sintetis juga dapat digolongkan menjadi biomaterial berbasis polimer, peptida, dan keramik. Biomaterial berbasis polimer contohnya PLGA Â dan polietilenglikol (PEG). Biomaterial yang berbasis peptida contohnya asam amino pendek dan self-assembling peptides. Terakhir biomaterial berbasis keramik contohnya kaca bioaktif dan hidroksiapatit. Komposit yang digunakan sebagai biomaterial juga termasuk kategori sintesis.
Demikian penjelasan singkat mengenai jenis dan fungsi biomaterial. Â Semoga sedikit membantu mengenalkan tentang biomaterial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H