Setiap anggota masyarakat menurut Pastor Samuel punya tanggungjawab yang sama untuk melestarikan hutan. Sebagai bagian dari manusia, maka pemerintah dikatakan juga harus berupaya secara kongkrit untuk turut serta melestarikan alam sesuai kompetensinya.
Raih Kalpataru
Usaha yang dilakukan Pastor Samuel Oton Sidin pantas diapresiasi. Melalui usaha yang dilakukan tanpa ”sorak sorai” selama ini, ia ditetapkan sebagai penerima penghargaan Kalpataru dari pemerintah Indonesia kategori Pembina Lingkungan pada tanggal 5 Juni 2012, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan.
Adapun sejumlah kegiatan yang dilakukan di Rumah Pelangi sebagaimana usulan yang disampaikan kala itu, diantaranya melakukan; a)Penanaman kembali lahan kritis yang pernah terbakar, b) melestarikan jenis-jenis buah, khususnya yang asli Kalimantan dan jenis-jenis kayu khas Kalimantan, dengan mencari bibit dari berbagai tempat dan menanamnya pada lahan yang tersedia, c) membuat pembibitan jenis tanaman langka (kayu-kayuan, bambu, buah-buahan dan rotan), d) mendirikan “Komunitas Centre ” untuk pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan sosialisasi tenteng pelestarian alam, e) konservasi keanekaragaman hayati areal hutan yang produktif, baik yang berupa rawa-rawa pada tanah datar maupun tanah perbukitan, f) menyiapkan bibit entrys karet untuk masyarakat sekitar, g) Menciptakan sebuah arboretum/ museum lingkungan hidup yang berfungsi sebagai tempat praktek lapangan, penelitian dan lapangan kerja baru bagi para pecinta dan pemerhati lingkungan, h) melakukan penangkaran fauna langka jenis landak.
Bagi Pastor Samuel dirinya tidak pernah berharap mendapat penghargaan Kalpataru, yang terpenting baginya adalah melakukan tindakan kongkrit untuk menyelamatkan bumi. Namun demikian, ia merespon baik bila ada pihak yang menghargai usaha yang dilakukan.
Kini beliau bertugas sebagai pastor kelapa Paroki Santo Fransiskus Asisi, Tebet, Keuskupan Agung Jakarta setelah di dipercaya oleh ordonya sebagai pimpinan Provinsial wilayah Kalimantan Barat selama tiga periode. Meneruskan usaha yang sudah dirintis di Rumah Pelangi, kini dipercayakan kepada rekannya seordonya.
Rumah Pelangi dan Penghargaan Kalpataru yang diterima bagi pengelolanya sedianya dapat menjadi inspirasi bagi setiap orang yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Dengan mengunjungi dan menjadikan Rumah Pelangi sebagai tempat untuk memanjakan diri dan menyegarkan otak Anda yang sedang lelah karena rutinitas, akan semakin menambah arti pentingnya kawasan ini untuk senantiasa dijaga. Rumah Pelangi ada karena sikap peduli dan akan tetap ada bila Anda pun turut peduli.
Selamat berlibur dan semoga pikiran Anda ”dihijaukan” karena pilihan tempat yang tepat.
Catatatan;
Naskah ini sebelumnya pernah dikirim ke blog mongabay.com