Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemerhati di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Teknik Pengumpulan Data Melalui Focus Group Discussion (FGD)

18 Oktober 2022   08:10 Diperbarui: 18 Oktober 2022   08:25 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa sedang mengumpulkan data melalui FGD (Dokumen Pribadi)

Focus Group Discussion (FGD) adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

Tekhnik ini digunakan untuk mengungkapkan makna dari suatu kelompok berdasakan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga bermaksud untuk menghidari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang di teliti.

FGD digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna intersubyektif yang sulit dimaknai oleh peneliti karena terhalang oleh ketidaktahuan peneliti terhadap makna yang sedang diteliti, seorang peneliti hendaknya menghindari diri dari dorongan subjektivitasnya.

FGD dibangun berdasarkan beberapa asumsi, yakni: a) keterbatasan yang dimiliki oleh individu akan tersembunyi dari ketidaktahuan kelemahan pribadi tersebut; b) setiap anggota kelompok saling memberi pengetahuan satu terhadap yang lainnya dalam pergaulan kelompok; c) masing-masing individu akan dikontrol oleh individu lain, maka ia berupaya supaya menjadi yang terbaik; d) kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit dikontrol oleh individu yang bersangkutan; e) intersubyektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu).

Kekurangan dari penelitian FGD adalah mempersempit rasa kepercayaan diri seorang individu, karena berdasarkan asumsi bahwa kelompok memiliki pemikiran yang lebih sempurna, memiliki kebenaran yang relatif tidak terbentangkan. 

Oleh karena itu, kehadiran orang lain menjadi sangat penting, orang lain menjadi penolong terhadap kelemahan kritikal yang dimiliki individu. Dengan demikian pemaknaan yang dihasilkan oleh FGD adalah pemaknaan intersujektif.

Penggunaan FGD dimulai dari sebuah pertimbangan apakah teknik ini tepat digunkan dalam suatu kasus penelitian, terutama apabila peneliti itu membutuhkan pemaknaan intersubjektif.  FGD hanya digunakan untuk mengungkapkan fenomena dengan meminta tanggapan (pemecahan) dari kelompok.

Tujuan dari FGD adalah menghimpun banyak data dari informan kelompok. Informasi yang dikupulkan oleh FGD adalah informasi kelompok, pendapat kelompok, sikap kelompok dan keputusan kelompok terhadap sebuah fenomena. Oleh karena itu, kebenaran informasi bukan bersifat subjektif melainkan kebenaran intersubjektif. Dengan demikian fokus yang didiskusikan FGD adalah fenomena yang dihadapi banyak orang atau yang melibatkan banyak orang.

Keterlibatan Peserta FGD

Dalam proses FGD, peneliti melibatkan berbagai pihak yang dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap persoalan yang sedang didiskusikan. Namun kapasitas merupakan salah satu pertimbangan kualitas diskusi, maka peneliti harus mempertimbangkan siapa saja yang menjadi FGD dan siapa yang menjadi narasumber. 

Beberapa hal yang harus diprtimbangkan, antara lain: a) keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan didiskusikan; b) pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah; c) "Pribadi terlibat" dalam fokus masalah; c) tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan; e) Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan persoalan sebenarnya.

Penggunaan FGD

Beberapa cara pengguaan FGD: Pertama, FGD harus memiliki tujuan, tujuan ini akan mewarnai seluruh isi FGD itu sendiri. Kedua, FGD tidak bisa dilepas dari interview pribadi, artinya pada proses pelaksanaan FGD, proses interview pribadi menjadi teknik-teknik penting yang digunakan untuk mencoba menggunakan persoalan sebenarnya. 

Ketiga, hasil FGD akan sangat bermakna apabila penggunaannya dihubungkan dengan metode lain seperti observasi partisipasi. Keempat, penggunaan FGD akan semakin berkembang apabila metode ini dapat menggunakan bahan-bahan atau hasil survei yang berhubungan dengan fokus FGD. Kelima, penggunaan FGD dapat memanfaatkan bahan-bahan eksperimen atau dapat dihubungkan dengan tekhnik eksperimen.

Penggunaan FGD mempuntai dimensi yang luas, tidak saja menyangkut hubungan FGD dengan teknik-teknik lainnya, tetapi juga menyangkut penggunaan FGD pada masalah yang menyangkit fokus FGD. Masalah yang menjadi fokus FGD tidak saja menyangkut masalah-masalah individual, tetapi juga menyangkut masalah-masalah yang luas atau umum.

Analisis FGD

Dua tahap analisis FGD: Pertama, Tahap Diskusi. Melibatkan seluruh anggota FGD yang diperoleh berdasarkan kemampuan dan kompetensi formal serta kompetensi penguasan fokus masalah FGD. Kedua, Tahap Analisis Hasil. Tahap analisis hasil terdiri atas dua tahap, yakni analisis Mikro dan analisis Makro.

Analisis Mikro

Langkah-langkah analisi mikro, pertama, melakukan Codding terhadap sikap, pendapat peserta yang dimiliki sesama. Kedua, menentukan kesamaan sikap dan pendapat dari konteks yang berbeda. Ketiga, menentukan persamaan istilah yang digunakan, termasuk perbedaan pendapat terhadap istilah yang sama. Keempat, melakukan klasifikasi atau kategori terhadap sikap dan pendapat pesrta FGD berdasarkan alur diskusi. 

Kelima, mencari hubungan di antara setiap kategorisasi yang ada untuk dapat menentukan bentuk bangunan hasil diskusi atau sikap dan pendapat dari kelompok terhadap masalah yang didiskusikan. Keenam, menyiapkan draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar untuk mendapat masukan lebih luas, sebelum diseminarkan dalam forum yang lebih luas.

Analisis Makro

Aalisis makro merupakan bagian dari analisis mikro, namun tahap ini memiliki level yang berbeda dengan analisis mikro. Level analisis mikro hanya berguna bagi orang yang sedang menyelesaikan skripsi, sedangkan level analisi Makro berlaku untuk orang yang sedang menulis tesis, karena analisis makro dapat mengungkapkan makna-makna abstrak yang terkandung di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun