Mohon tunggu...
Agus Hendrik
Agus Hendrik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Pemimpin Kota Depok : Ingkar Janji dan Teladan Buruk?

27 Oktober 2015   23:11 Diperbarui: 27 Oktober 2015   23:11 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam peribahasa jepang diungkapkan "Kekalahan dalam peperangan bisa disebabkan oleh sebuah paku". peribahasa tersebut mengumpamakan bahwa dalam sebuah pertempuran seluruh elemen harus dalam kondisi prima sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

Kasus kalimulya center yang berisi 21 jaringan relawan ini mencerminkan persis gambaran peribahasa jepang tersebut. Apalagi pola penanggulangan manajemen konflik yang dilakukan oleh paslon yang ditinggalkan amat sangat buruk.

Habis Manis , Sepah di Buang di Muntahin

Kasno Kapok CS tidak saja dibully oleh bekas kawan seperjuangan mereka sendiri namun benar-benar seperti diludahi dimuntahkan dan tidak dianggap jasanya secuilpun padahal jelas menciptakan tablik akbar yang dihadiri oleh ribuan hingga puluhan ribu orang ini tidak main main besarnya nilai perjuangannya. Bahkan mulai dituduh sebagai pengkhianat , menerima uang , sudah diberi tempat di paslon 2 dan sebagainya hingga ke hal-hal yang menjurus ke fitnah keji. Bahkan tidak tanggung-tanggung , tiba-tiba ntah kebetulan atau tidak rumah kasno kapok dibobol maling dan kehilangan beberapa harta berharganya setelah pernyataan mengundurka diri sebagai relawan.

Kalimulya Center terlihat merasa habis manis sepah dibuang. Dan kini kondisi bahkan semakin berubah , tidak lagi sekedar diakui tapi sudah menjadi tidak dihargai dan seakan-akan dianggap bukan lagi sebagai seorang teman. Sangat disayangkan memang jika pola-pola seperti itu justru yang diangkat bahkan hersong yang bisik bisiknya juga ingin mengikuti jejak kasno tiba-tiba tampil seperti seorang pahlawan bagi kalangan relawan db. Mungkin ini efek dari potensi konflik terpendam diantara relawan akibat situasi tidak terkendali yang mungkin terjadi didalam bawah sadar para relawan.

Suri Tauladan Buruk Kepemimpinan dan Ingkar Pemenuhan Janji

Bagi orang yang melakukan pengamatan dari luar , hal ini akan memiliki dampak persepsi lebih dalam lagi. Dimulai penilaian "Buruknya Penanganan Manajemen Konflik" didalam tim mereka sendiri. Hal ini sekaligus menunjukkan kualitas kepemimpinan calon yang berkompetisi. Karena kemunduran KC tentu bukan tiba-tiba melainkan melalui sebuah proses panjang. Dan itu artinya , penyepelean terhadap 21 jaringan relawan ini sudah terjadi dalam waktu lama sehingga mendorong para pimpinan relawan memutuskan untuk mengundurkan diri.

Ini jelas suri tauladan yang sangat buruk dari dimas babai sebagai pentolan tim relawan mengingat hal seperti ini adalah hal yang kecil dan bisa diselesaikan dengan cepat tanpa perlu terdengar dari luar apalagi sampai heboh seperti saat ini.

Tidak hanya suri tauladan buruk , hal ini juga menjadi preseden bahwa dimas babai bukanlah orang yang komitmen dengan janji. Logika dasarnya adalah KC berjuang dengan komitmen kecil meski masing-masing paslon menolak mengakui untuk kenal tapi jelas bukti otentik foto-foto mereka yang kemudian digunakan oleh KC sebagai image figur propaganda adalah bukti kuat yang sulit disangkal. Sumbangsih tablik akbar adalah cara KC menunjukkan keseriusan mereka untuk mendukung dan tentunya sudah ada kalkulasi yang mereka pertimbangkan meski secara lisan sehingga mereka berani keluar modal diawal.

Tidak saja para calon pemilih akan menilai bahwa dimas babai adalah calon yang mudah ingkar janji dengan contoh kasus kalimulya center dan relawan JK yang mundur duluan. Tapi juga membuat khawatir para relawan yang saat ini mencoba bertahan meski dapur empot-empotan mengebul asapnya. Kasak kusuk sudah santer terdengar bahkan jauh beberapa sebelum pengumuman kemunduran KC , beberapai relawan sudah berinisiatif duluan untuk mundur.

Mungkin ada baiknya segera dilakukan... semua sudah tahu sama tahu kondisi yang sebenarnya sudah terjadi. Elektabilitas idris pradi nomer urut 2 sudah tidak mungkin terkejar karena waktu tinggal sebulan lagi sementara amunisi yang dijanjikan tidak kunjung datang. Idris pradi bekerja secara rapih hingga ke level pengurus RT RW tanpa terdeteksi bahkan kantong-kantong kekuatan cipayung - sawangan - panmas sudah dijebol diam diam tanpa diketahui oleh lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun