Itu semua... adalah nilai benda.
Nah, bagaimana dengan manusia? Jika saja benda punya nilai, bagaimana bisa seorang manusia lupa bahwa ia punya nilai berbeda-beda.
Lagi-lagi, cukup banyak tolak ukur nilai bagi manusia. Tak ada standarnya.
Manusia boleh punya kekayaan luar biasa. Tapi, apakah nilai hartanya berbanding lurus dengan nilai yang iya punya?
Manusia boleh punya pangkat selangit dan jabatan berjibun banyaknya. Namun, apakah itu semua mampu menentukan dia punya nilai seberapa?
Camkan bahwa kita tak perlu fokus menilai orang lain dari apa-apa yang kelihatan pada diri mereka. Mata manusia sering semu, tak nyata.
Mari fokus saja menjadi manusia pribadi yang bernilai. Bernilai bagi insan-insan yang berada dihadapan kita saat ini, bagi lingkungan tempat kita hidup hari ini, bagi apa-apa yang kita kerjakan detik ini, dan tak kalah penting bernilai tinggi bagi diri kita sendiri.
Tak penting apakah sejarah akan mencatat nilaimu dalam tafsiran angka-angka. Yang jelas, engkau tetap bergerak maju mengumpul nilai-nilai yang engkau kejar waktu demi waktu. Tak perlu Kau hitung total nilainya, karena nilai tak melulu soal angka-angka.
Semoga goresan ini sedikit bernilai.
11 Sept 2019