Mohon tunggu...
Hendrik Kurniawan
Hendrik Kurniawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pakar Hukum Tata Negara

Peneliti pada Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi (PUSKOLEGIS) FSH UINSA Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bullying dan Cara Mengatasinya

15 November 2021   11:47 Diperbarui: 15 November 2021   13:55 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fitrah manusia adalah untuk berkembang kearah yang lebih baik namun terkadang dalam masa perkembangan kita selalu menemui hambatan yang bisa menghambat diri kita untuk berkembang salah satunya adalah bulliying. Bulliying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan baik fisik maupun nonfisik yang menyerang mental seseorang yang dilakukan secara sengaja atau tidak disengaja oleh kelompok maupun individu. Mungkin kamu pernah merasakan waktu kecil di sekolah namun masih banyak orang menganggap kasus bullying adalah hal yang biasa. 

Bahkan kamu pasti akan merasa terpuruk ketika teman satu kelas kamu atau satu kelompok temanmu membully mu dan merendahkanmu dihadapan teman-teman yang lain. Di satu sisi mereka tak bersalah karena mereka mengira hanya sebatas lelucon atau becandaan bagi mereka dan menganggap bukan bullying namun mereka gagal memaknai arti bullying dan membuat becandaan bully sebagai bentuk lelucon bisa berdampak dalam perkembangan mental.

Akibat dari itu semua pertumbuhan akan terganggu dan terhambat, misalnya menjadi ngak percaya diri, pedendam, menjadi pendiam. Cara terbaik untuk merubah itu semuanya harus dimulai dari dirimu sekarang juga dan mulailah dari hal yang kecil terlebih dahulu, jika yang membullymu adalah teman seelasmu atau komunitasmu maka ada du acara yang bisa kamu lakukan, kamu mencoba menjadi pribadi yang kuat disitu atau memilih untuk meninggalkan mereka. 

Jika kamu memilih tetap bertahan maka jadilah pribadi yang kuat bukan hanya dari segi fisik namun juga harus kuat dari segi mental maka mereka tidak akan membully mu karena orang berani membully ketika melihat mereka lemah dibanding teman temannya yang lain, opsi yang kedua adalah kamu pergi meninggalkannya agar kamu bisa berkembang. Agar kamu bisa berkembang kamu harus mencari lingkungan yang tepat yang mampu menghargaimu dan mendukungmu.

Setelah menemukan lingkungan yang tepat saatnya kamu harus mengeksplore kelebihannmu. Meskipun Tuhan menciptakan manusia memiliki kekurangan namun Tuhan maha adil pasti memberimu kelebihan tertentu yang tak dimiliki orang lain, untuk menemukan kelebihanmu fokuslah untuk mencari dan malatihnya. Lalu bagaimana jika kamu belum menemukan kelebihan dalam dirimu? Maka carilah skill atau hobi yang bisa kamu kembangkan dan yang bisa kamu kuasai, skill itu bisa dilatih bukan bawaan dari lahir misalnya kamu suka bola tapi belum bisa main bola supaya jago dalam bermain bola maka caranya adalah latihan setiap saat. Ada juga skill yang bisa kamu kembangkan misalnya  public speaking kamu bisa mengaktualisasikan menjadi MC atau sebagai pembicara di seminar, bisa juga melatih kemampuan untuk memasak jika suka memasak. Semua skill itu bisa dilatih karena sejak kamu lahir kamu ngak langsung bisa menendang bola, public speaking, memasak. Mangkanya orang tuamu mengajarimu untuk berjalan terlebih dahulu sebelum berlari baru diajari menendang bola ketika kecil dan semua itu bisa karena terbiasa.

Setelah kamu mampu dalam mengebangkan skill cobalah untuk mengikuti perlombaan atau mencoba untuk berkompetisi dan jadilah ahli dibidangmu sampai orang-orang yang pernah membulymu tidak mampu merendahkanmu lagi. Ketika kamu sedang mengasah skill mu jangan pernah memikirkan segala kekuranganmu fokus kembangkan kelebihanmu. Menurut Einstin "Monyet dan ikan ketika disuruh berlomba memanjat ikan pasti kalah" ya jawabannya se simpel itu karena memang ikan bukan monyet justru ikan akan mampu berenang cepat jika diadu renang dengan monyet artinya kamu ngak bisa menyamakan kelebihan yang kamu miliki dengan kelebihan yang orang lain miliki.

Fokuslah untuk berkembang karena kamu adalah manusia yang diberi akal oleh Tuhan dan berhak untuk dimuliakan dan tidak ada manusia yang rendah dimata Tuhan, terus bergeraklah jangan berhenti untuk mengeksplore dunia yang indah ini. 

Kamu didunia ini tidak sendirian masih banyak orang-orang disana yang menyukaimu, kamu ngak usah mikirin apa yang orang lain fikirkan tentang dirimu karena setiap orang boleh menilai dirimu namun tidak boleh menghakimi dirimu. Apapun yang kamu lakukan tidak akan pernah sepenuhnya bisa memuaskan orang lain karena dirimu bukanlah pemuas untuk semua orang, maka tetap fokus dengan apa yang kamu miliki dan jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun