Mohon tunggu...
Hendrika
Hendrika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

A lifelong learner

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganyang Malaysia: Respon Indonesia terhadap Perjanjian Malaysia 1963

6 Oktober 2022   13:45 Diperbarui: 6 Oktober 2022   14:08 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi demonstrasi Ganyang Malaysia (wikimedia commons)

Lebih lanjut, Indonesia juga pada akhirnya keluar dari PBB karena merasa PBB telah keluar dari tujuan awalnya untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan menerima Malaysia yang dianggap sebagai "Negara Boneka Inggris" sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 7 Januari 1965. Keputusan sepihak tersebut diberitahukan melalui Surat Menteri Luar Negeri RI Dr. Subandrio pada tanggal 20 Januari 1965.

Setelah memutuskan keluar dari PBB, politik konfrontasi terus dilanjutkan. Terdapat beberapa alasan yang mendasari fenomena tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Subandrio, yaitu diantara lain:

1. Konfrontasi yang dilakukan adil dan sesuai dengan tuntutan sejarah.

2. Negara Federasi Malaysia merupakan perwujudan terakhir kaum Nekolim untuk mempertahankan dominasinya di segala bidang, baik politik, militer, maupun ekonomi.

3. Selain karena membahayakan revolusi Indonesia, Negara Federasi Malaysia juga tidak sesuai dengan prinsip kita yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan "bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun