Mohon tunggu...
Hendrika Windaryati
Hendrika Windaryati Mohon Tunggu... -

Ayo menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Pejalan Kaki di Waktu Hujan

21 Juni 2012   12:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinai Hujan turun mengguyur bumi....

Bulir-bulirnya dibawa angin menerpa kulit ariku,

terasa perih hingga ke jangad

ah...lagi-lagi hujan selalu turun di saat yang tidak tepat

Pandanganku teralih ke arah gadis di dalam sedan berwarna merah yang sedang mematut-matut diri di cermin

entah apa yang dipikirkannya... toh tak ada yang jelas melihat wajahnya...

Pikirku enak jadi dia tak perlu repot menunggu hujan reda di emperan rumah orang seperti diriku,

ditambah menghadapi sang kakek pemilik rumah yang wajahnya menunjukkan hendak mengusir...

Malang benar nasibku..

Ku mulai berandai-andai jika aku gadis di dalam sedan merah itu, dan tak jadi pejalan kaki seperti sekarang

aku pasti sudah menembus hujan sejak tadi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun