Mohon tunggu...
Malin manangguang
Malin manangguang Mohon Tunggu... Jurnalis - Lahir di pariaman, Lubuak aluang, Teluk belibi

Kebaikan., adalah satu satunya investasi yang tidak pernah gagal.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Politik Palanta Menuju Suksesi Pileg, Pilkada dan Peran Ninik Mamak di Rantau

16 Juni 2023   20:39 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:45 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto palanta/warung kopi Bersama jajaran Niniak Mamak PKDP di Rantau (dokpri)

Pertanyaan nya. Berarti orang piaman di Rantau tidak kompak dong .??  Jelas kompak.!

Loh kok. Di politik punya sikap seperti itu (di atas)?

Tentu pertanyaan itu kerap kita dengar dan jawaban juga sering kita lontarkan untuk menjawab pandangan orang bahwa kita kita tidak kompak..

Secara organisasi orang Minang di rantau dalam bersikap pada politik, "Netral" dan tidak tidak berpihak pada calon tertentu,baik suku Minang sendiri maupun pada suku lain. Ini jelas. Sejalan dengan di bangunnya pangayuban Minang terutama Persatuan keluarga Daerah Piaman yang di singkat menjadi PKDP, yang merupakan organisasi payung Panji adat masyarakat Piaman di Rantau.

Tetapi secara moralitas dan kebersamaan dan Rasa bedunsanak. jelas menjadi keinginan masyarakat rantau itu sendiri untuk mendukung dan mendorong setiap warga Rantau untuk ikut dalam kancah politik , baik itu pileg dan pilkada.

Dan inilah, yang selalu menjadi Tema pembicangan di setiap palanta (warung kopi) dalam menyikapi keinginan mereka (dunsanak) yang maju Pileg di dapil masing masing.  

Namun keinginan itu. Kadang kala tidak di akomodir dengan rapi rapi sehingga timbul banyak Caleg yang terkesan "Hoby Caleg" dalam pandangan seorang tokoh dan penasehat PKDP Arisman di Rantau Karimun.

Pandangan ini tentu sangat beralasan, karena di sebabkan banyaknya caleg dari suku Minang (Piaman) tanpa bisa bisa bendung. Sehingga sulit untuk mendudukkan satu perwakilan di DPRD,

Ini problem, bagi masyarakat rantau dan juga problem bagi persatuan .  Ini ibarat makan "buah simalakama" di dukung secara organisasi,jelas menciderai semangat organisasi itu sendiri. Di dukung secara gerilya (moral) jelas . Tidak ada jaminan dan konsekuensinya bagi yang menyatakan mendukung.  Sehingga sering terjadi . Para penyataan mendukung dengan Slogan "dari pada mengemukakan kerbau orang ,bagus kerbau yang di gemuk kan" itu bermain kaki dua dalam hal pilihan.  Artinya dukung itu berupa hanya di Mulut. Dan pemanis pahit kopi di Palanta.

Baca juga 

https://www.kompasiana.com/hendrik4215/648947ac4d498a6df50f4c22/ketua-pkdp-adalah-pemimpin-ninik-mamak-di-perantauan-h-nurman-mn?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun