"Tujuh belas tahun sudah keberadaan bazar ramadhan yang buka dari jam 3 sore sampai tutup, sempat terhenti dua ramadhan, sangat mendonkrak perekonomian masyarakat kecil menengah.  hal itu juga di rasakan berkah hikmahnya  oleh pedagang perempuan asal Bangko jambi "febriyeni, yang sehari hari berdagang di pasar puan maimun. Sangat terbantu dgn adanya even tahunan bazar ramadhan ini,  kepada penulis di sela sela melayani pembeli dalam stand bazar miliknya .
Pedagang asal merangin bangko  yang sudah lama berdomisili di bumi Karimun,  sangat optimis dgn adanya even tahunan ini, akan bisa menutupi kekurangan jual beli di bulan bulan biasa,.
Tidak hanya Febriyeni, yang merasakan hikmah dan berkah ramadhan, tapi juga para pedagang minuman, asongan tukang parkir dan para pencari recehan (pengemis/pengamen ) juga tidak ketinggalan dalam meramaikan untuk mencari rejeki di bulan penuh berkah ini. Tentu hal tidak bisa di pungkiri, di setiap keramaian (bazar) di para pejuang rupiah yang datang dari berbagai daerah ikut ambil bagian dalam mengelar lapak dagangan untuk menutupi kebutuhan selama ramadhan dan menyambut hari raya idul fitri.
"Dua tahun terhenti. Mengingat covid 19 begitu tingginya tingkat penyebaran , Â membuat gugus tugas covid 19 baik pusat maupun daerah memberlakukan PPKM dan menghentikan semua kegiatan keramaian, termasuk Even Tahunan ramadhan juga harus taat patuh akan himbauan gugus tugas covid 19 untuk mengelar bazar ramadhan sampai kondisi pandemi mulai melandai dan beralih status menjadi Endemis.
Ramadhan 1443 Hijriah, adalah bazar awal di era Endemis, tetap menjalankan protokol kesehatan ( prokes ) serta himbauan dari para pengelola dan tokoh pemuda itu untuk tetap memakai masker dan cuci tangan sebelum dan sampai di rumah. Â
Â
Himbauan itu juga di sampaikan oleh gugus tugas covid 19 yang hampir setiap malam dengan pengeras suara menghimbau masyarakat tetap memakai masker dalam aktivitas di bazar, Â tak lupa juga para pemburu covid itu membagikan masker pada masyarakat /pengunjung yang tidak memakai masker. Â (Mm )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H