Mohon tunggu...
Hendri Juhana
Hendri Juhana Mohon Tunggu... -

seorang petualang yang suka menata sunyi di balik takdir sang waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wah... Keren, Seksi Sekali!

20 Januari 2011   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_86086" align="alignright" width="320" caption="google.com"][/caption] Saya dan Deni memang sahabat baik. Kesana kemari selalu berdua. Bahkan sampai ada yang memberi julukan “Dua sejoli”.Ada juga yang berkomentar agak sinis “dua serdadu”entah apak artinya, kami pun tak tau itu.

Tetapi walaupun saya dan Deni bersahabat dan selalu berdua, banyak sekali perbedaan diantara kami, terutama di dalam cara menilai dan mendapatkan cewek. Saya cendrung berbelit-belit alias banyak alasan sedangkan Deni selalu to the Point alias “langsung sikat!!” he333...

Pada suatu hari saya dan Deni sudah bersiap-siap, biasa...mejeng cari yang “bulat-bulat” he33...istilah yang biasa kami sebut ketika akan menjalankan aksi.

Kami pun duduk di sebuah kursi tua di dekat sebuah jalan yang biasa kami gunakan untuk mencari yang bulat-bulat. Karena hari minggu, jalanan begitu ramai dikunjungi para mojang dan jejaka yang ingin mejeng untuk sekedar hiburan dan melepas lelah.

Ketika sedang asyik ngobrol, tiba-tiba cahaya lampu jalan merdup sehingga panorama alam menjadi terlihat samar.

“Lho, kok redup...sepaneng,ya!”

tanya saya.

“Kebetulan,dong!”

kata Deni nyengir seperti merencanakan sesuatu.

”wah... mulai ngeres ,nih!

Jawab saya.

Tidak lama kami bercakap-cakap, bau harum yang melintas di hidung serentak mengjutkan kami dan mata beringas Deni kembali meluncur.

“Wow...keren, seksi sekali!”

kata Deni sembringah.

“apanya yang keren?

Tanya saya.

“Lihat, pinggulnya man...rambutnya panjang semampai. Sepertinya dia wanita yang akan menjadi target kita!”

kata Deni sambil ngeloyor mendekati targetnya.

“Hai, coy...tunggu dulu jangan keburu napsu!”

teriak saya.

“ahhh, ini si bulat yang oke, man!!”

Teriak Deni.

Tiba-tiba si rambut panjang semampai itu menghentikan kakinya, Deni pun terdiam.

He...Deni, jangan ditanya, Hai cantik ,mau kemana?”

Tanya Deni sambil tertawa . Si rambut panjang tidak menjawab, Deni pun penasaran. Tanpa berpikir panjang, Deni langsung mendekati si rambut panjang itu. Betapa terkejutnya, ketika tangan Deni akan memegang Rambut si cantik itu, tangan si rambut panjang tiba-tiba menyambar dan menangkap tangan Deni.

“Hap...apa-apaan lho!”

teriak si rambut panjang sambil menunjukan muka seremnya.

“Waw...bencong!!!!”

teriak Deni sambil berusaha melepaskan tangan dari pegangan si rambut panjang yang ternyata wanita aneh alias si bulat kesasar. Untungnya Deni berhasil melepaskan tangannya. Deni pun lari terbirit-birit dan saya pun mengikuti dari belakang. Semenjak kejadian itu kami pun berjanji tidak akan lagi mencari yang bulat-bulat kecuali di tempat lain. ..he3333

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun