Mohon tunggu...
Hendri Juhana
Hendri Juhana Mohon Tunggu... -

seorang petualang yang suka menata sunyi di balik takdir sang waktu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gemericik hati Sang Sufi

15 Januari 2011   12:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_84803" align="alignright" width="259" caption="google.com"][/caption] Lihat

Gemericiknya air membius hening di malam itu.

Wajah rembulan pun tampak suram seolah menutup bingkai cahaya di sela-sela hembusan angin.

Lantunan hasrat merona seakan tak henti-hentinya bertasbih.

Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar!!!

Lihat

Kerejaan malam bukti kebesaranNya

Bintang-bintang tersenyum dan tak henti-hentinya meyapa

Puji dan doa merangkai menjadi bingkai sang jiwa

Terima kasih wahai pemilik malam

Terimakasih wahai pemilik siang

Terima kasih wahai pemilik jiwa

Terima kasih wahai pemilik raga

Lihat.............................................

Lihat.............................................

Lihat.............................................

Lihat..............................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun