Mohon tunggu...
Hendrie Ansyah
Hendrie Ansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

koelo tiang medioen, soegeng rawoeh njeh....?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gara-gara Baca komik, Pak Dosen Jadi Monster

11 Mei 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari kamis, aku dan teman-temanku masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan perkuliah. Ketika itu dosennya (sebut saja Mr.M). beliau orangnyasabar, santai, baik hati dan tidak sombong. saking sabar dan santainya sampai-sampai ada yang tidur, ngobrol sendiri dan maen HP. Ketika itu aku dan temanku (Dika) ngobrol sambil pura-pura dengerin beliau bicara.

“Dik. Daripada kita bosan dan boring kayak gini terus, lebih baik kita baca komik aja lewat HP? Gimana??” tanyaku pada Dika.

Jawab Dika “ tapi entar ketahuan gak…..???soalnya kemaren kata temenku di kelas lain ada yang di marahi sama Dosen ini!!.

“lah jangan khawatir ……??? Tenang aja. Kan Dosennya sabar, baik hati dan tidak sombong.!!hahaha”. jawabku sambil tertawa dan Dika pun ikut tertawa.

Pak Dosen menyela dengan suara yang lirih“ yang di belakang apa yang di tertawakan, apa kalian menertawakan bapak…..?”

Aku dan Dika langsung menjawab “ gak ko pak, kami sedikit lucu ketika kami asik diskusi materi yang bapak berikan!”

“emmmm…..? gak papa?” sahut pak Dosen.

Beberapa menitkemudian kami berpura-pura mengikuti materi yang di ajarkan pak Dosen. Tak lama kemudian kami merasa bosan dan akhirnya kami melancarkan aksi yang telah kami diskusikan dengan Dika yaitu membaca komik lewat HP.

“Dik. Kamu buka website tetang komik ya…?” dengan suaraku yang lirih.

“Udah. Ayo kita baca….” Sahut Dika.

Ketika kita asik membaca komik dan kami mulai tidak memperhatikan pelajaran. Tiba-tiba pak Dosen menuju ke belakang dan kami tidak menyadari dan memperhatikannya. Aku dan Dika kaget ketika semua pasang mata tertuju kepadaku. Dan aku dan Dika bertanya pada salah satu teman.

“ hey…dimana pak Dosennya ko gak ada. Apa udah keluar…???”

Jawabnya temanku “ udah…????”

Dengan suara yang lantang Aku dan Dika berkata“ yes… kita bebassss………????”.

“ apanya yang bebas ….?? Kamu anggap apa bapak ini, sampai kalian berdua berkata seperti itu! Kalian senang kalau bapak gak ada……!“ Sahut pak Dosen dengan sedikit emosi yang tergambar di wajah..

Dengan rasa malu, hatiku merintih “ aduh aku dikerjain? Ternyata pak Dosennya di belakangku??”

Aku langsung meminta maaf dan menyesal karena sudah berbohong (katanya diskusi materi tapi malah baca komik). ketika itu Pak dosen dari yang biasanya sabar, baik hati dan tidak sombong berubah 180 derajat (ibarat monster yang lagi mengamuk). Aku dan Dika langsung dimarahi dan di suruh keluar dari ruangan. Dengan tertatih-tatih aku keluar dengan penuh penyesalan. Dan aku baru menyadari sesabar apapun orang itu jika dilukai dengan ketidak jujuran atau kebohongan maka akan dapat merubah semuanya.

The End

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun