Menjelang subuh ada pertandingan bola, partai big match yang sayang untuk dilewatkan. Kitapun bergadang. Padahal kita tahu besok harus berangkat kantor pagi kalau tidak mau tejebak macet. Alhasil, sehabis pertandingan kita ketiduran. Bangun-bangun matahari sudah mengintip remang-remang. Dengan jurus kilat kita persiapkan diri berangkat kantor. Karena kesiangan, kita hanya bisa menggerutu dalam macet. Coba ... seandainya kita bisa tekan Ctrl+Z ...
Namun itulah hidup. Tidak semudah menekan Ctrl+Z. Waktu terus berlalu dan mustahil untuk bisa kita kembalikan. Untuk itu, bersikaplah bijak. Terutama ketika kita diperhadapkan kepada hal-hal yang sangat menentukan masa depan kita. Pertimbangkan dengan matang supaya saat sudah kejadian dan tidak sesuai dengan keinginan atau rencana kita, kita tidak mengharapkan adanya keajaiban Ctrl-Z.
So, pepatah orang bijak mengatakan: Yesterday is the past. Tomorrow is the future. Today is a gift and that’s why we call it the present. Kita hidup di hari ini, sekarang, dan saat ini juga. Apapun yang kita kerjakan, lakoni dengan sebaik-baiknya. Apapun yang akan kita putuskan, putuskan dengan sebijak-bijaknya. Setuju kawan? Yaksip!
Â
-Hendri Bun
bun.hendri@gmail.com
www.hendribun.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H