Mohon tunggu...
Penjelajah Alam
Penjelajah Alam Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat sosial budaya, politik dan pemerintahan serta aktif di bidang informasi dan komunikasi publik

Sekedar memberikan pandangan, saat perasaan mewajibkan pikiran mencantumkan sebuah kecenderungan untuk memilih berada pada sisi yang jelas, sehingga masih bisa berharap bahwa sesuatu yang mengatur persepsi benar adanya mewakili diri sendiri, bahkan orang lain dan khalayak banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sebuah Kisah Tauladan Kepemimpinan Rasulullah SAW di Bengkulu

11 Oktober 2023   19:22 Diperbarui: 11 Oktober 2023   19:29 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentauladani kepemimpinan dan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW dalam pemerintahan di masa sekarang, akan menjadi cahaya kemuliaan bagi seorang pemimpin yang berakhlakul karimah.

Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang bukan semata sebagai pemimpin tertinggi dipemerintahannya, namun juga menjadi sahabat dan bahkan seumpama saudara kandungnya kepada orang sekeliling dalam jajaran pemerintahannya.

Rasulullah tidak membedakan asal usul, suku bahkan warna kulit. Hanya ketaqwaan lah yang mengikat hubungan Rasulullah kepada para sahabat-sahabatnya.

Dalam sebuah hadist sahih Muslim, disebutkan Abdullah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya aku harus memilih seseorang dari umatku sebagai sahabatku, niscaya aku akan memilih Abu Bakar".

Di Bengkulu, tak berlebihan rasanya untuk menyematkan ketauladanan dari kepemimpinan Rasulullah SAW itu, ada pada sosok Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yang dikenal sangat dekat dan sohib bagi seluruh jajaran karyawan di sekitarnya.

Tanpa membedakan tinggi rendahnya jabatan, Rohidin Mersyah dirasakan menjadi sahabat dan saudara bagi para karyawan-karyawannya.

Bukan hanya sekedar ucapan belaka, tapi Rohidin seringkali diceritakan para karyawannya, dengan tulus sering memberikan bantuan layaknya Saudara sekandung, dan tanpa banyak diketahui orang lain.

Kisah ini terungkap dari beberapa orang yang hadir saat Gubernur Rohidin bertakziah di rumah almarhum Dedi Rahmat Putra Bin Muhammad Idris Musa.

Yaitu salah satu staf honorer atau Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, yang tutup usia pada tanggal 8 Oktober 2023 lalu, di usianya yang ke-49 tahun.

Pada momen inilah, kata demi kata diungkapkan Gubernur Rohidin menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam, atas berpulangnya ke rahmatullah, almarhum yang dianggapnya sudah seperti saudara kandung dan pujian atas kinerja baiknya semasa hidup.

Begitu dalam perasaan Rohidin kepada almarhum, yang diketahui banyak orang tidak ada hubungan kekeluargaan atau sedarah tapi bisa erat dan akrabnya almarhum semasa hidup dengan Gubernur Rohidin.

Dari cerita-cerita dan kisah-kisah para tenaga harian lepas, atau dari warga, serta kolega didapatlah kisah sebenarnya Gubernur Rohidin memang benar mudah sekali akrab, layaknya seorang sahabat, bahkan menjadi saudara kandung terutama kepada orang-orang kecil, yang jauh dari kedudukan dan jabatan tinggi.

Seperti diperlihatkan oleh seorang ibu honorer atau tenaga harian lepas di lingkungan Pemprov Bengkulu, Ibu Yati (55 tahun) menunjukkan pesan Whatsapp dari Gubernur Rohidin Mersyah kepada dirinya.

Sang ibu bercerita dirinya sering mendapat surprise hadiah dari Gubernur Rohidin. Sehingga atas semangat inilah ia mengaku selalu bekerja dengan baik, peduli dan cekatan dalam bekerja.

Kembali pada malam takziah di rumah almarhum Dedi Rahmat Putra Bin Muhammad Idris Musa, pada malam itu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga menyampaikan pesan penting kepada pihak keluarga almarhum.

Rohidin meminta agar keluarga segera dapat menunjuk salah satu anak almarhum Dedi Rahmat Puta, untuk dapat bekerja menjadi Tenaga Harian Lepas di Pemda Provinsi Bengkulu menggantikan almarhum Dedi Rahmat Putra sang Ayahnya.

Rohidin menyebutkan dirinya selaku Gubernur merasa punya tanggungjawab sosial yang besar untuk kebaikan dan kelanjutan keluarga almarhum Dedi Rahmat Putra.

Sehingga Gubernur Rohidin mengambil kebijakan ini, dan juga sebagai penghargaan atas dedikasi kinerja Almarhum semasa hidup, baik sebagai karyawan maupun sebagai sahabat saudara karibnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun