Di Provinsi Bengkulu  nama Rohidin Mersyah sudah sangat dekat dan melekat dengan seluruh lapisan masyarakat baik di pelosok-pelosok desa di  9 Kabupaten dan di Kota Bengkulu sebagai pusat ibukota Provinsi. Banyak menyebutnya dengan panggilan spesial yang mencuat di masyarakat, dan hal ini menjadi keakraban tersendiri bagi kalangan itu sendiri.
Seperti di Kabupaten Bengkulu Selatan, Â Seluma dan Kaur dikenal dengan panggilan akrab "Dang Din" yang berarti kakak Din, penggalan dari nama Rohidin, maka setiap orang yang menyebutnya nama "Dang Din" sudah pasti itu tertuju kepada Gubernur Rohidin.
Di sebelah Kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara dan Mukomuko masyarakat lebih lengkap menyebutnya dengan nama Rohidin, namun saat ini baik di Kota Bengkulu dan Kabupaten yang sedang nge-Trend (trending) di dunia milenial baik di perbincangan sehari-hari masyarakat dan media sosial adalah panggilan nama "ROMERS" yaitu singkatan dari Rohidin Mersyah.
Fenomena Rohidin Mersyah diakui banyak pihak juga terus menghiasi media berkat keberhasilan kepemimpinannya di Provinsi Bengkulu. Beberapa pengamat sosial dan politik mengungkapkan bahwa faktor kepemimpinan Rohidin Mersyah menjadi faktor utama dalam perubahan positif yang terjadi di daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu.
Hal ini menunjukkan potret seperti apa pendekatan gaya kepemimpinan yang mengena di hati masyarakat sehingga tiada hari di tahun 2019 ini yang tidak pernah lepas dengan pembicaraan Rohidin Mersyah yang dinilai sebagai figur yang sudah sangat pas sebagai Gubernur Bengkulu, dan masyarakat tidak ingin berganti ke yang lain apalagi kembali ke masa-masa krisis kepemimpinan sebelum Rohidin Mersyah menjabat sebagai Gubernur Bengkulu.
Dukungan dari Pengurus Wilayah MuhammadiyahÂ
Penelitian dengan metode ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui pendekatan studi kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai bahan dari buku, jurnal, hasil penelitian, koran, bulletin, serta data dan informasi lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rohidin Mersyah mempunyai model pendekatan komparatif yang seimbang dan saling memperkuat sehingga tercipta kondisi ideal sebuah gaya Kepemimpinan yang diidam-idamkan atau diidolakan oleh masyarakat luas, yaitu kombinasi gaya Kepemimpinan dengan pendekatan Rasional-Empiris, Normatif-Reedukatif, dan pendekatan Lingkungan-Adaptif.
Maka untuk model kepemimpinan yang sekarang diterapkan Rohidin Mersyah, dari kombinasi ketiga pendekatan ini  menganut gaya kepemimpinan Transformasional, yang akhirnya setelah dipadukan menjadi gaya kepemimpinan Kharismatik.
Melalui kajian gaya kepemimpinan Rohidin Mersyah saat ini, mampu menjadi inspirasi banyak figur lainnya yang juga menjadi figur tokoh di Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu yang juga terus berupaya mengaplikasikannya gaya kepemimpinan ini.
Fenomena Rohidin Mersyah telah menghapus stigma krisis figur kepemimpinan di Provinsi Bengkulu. Masyarakat berharap dengan gaya kepemimpinan tersebut menjadikan daerah Bengkulu mengalami perubahan positif dari waktu ke waktu dalam kerangka perwujudan percepatan reformasi birokrasi, cita-cita masyarakat yang sejahtera dan Provinsi Bengkulu yang terus berkemajuan baik dalam jangka pendek dan jangka panjang sehingga seluruh program pembangunan baik yang disalurkan dari Pemerintah Pusat  dan program dari Pemerintah Provinsi Bengkulu serta Kabupaten/Kota pada Tahun 2020 bermanfaat besar kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H