Penemuan Wanita Selingkuh Akibat Mutasi Gen  "Avpr1a", Sesuatu yang Ditakutkan Tapi Juga Dicita-Citakan
Berdasarkan beberapa referensi artikel yang beredar di internet, sekarang sedang maraknya penelitian tentang kecenderungan wanita yang lebih potensial berselingkuh ketimbang pria. Para peneliti telah melakukan pembuktian adanya kecenderungan pengaruh gen AVPR1A sebagai penyebab perilaku wanita yang cenderung berselingkuh.
Gen AVPR1A diperoleh dari pewarisan faktor keturunan gen wanita penerima. Namun ada 1 hal yang lebih mencengangkan adalah Gen AVPR1A ini bisa ada pada seorang wanita tanpa harus mewarisi gen tersebut dari orang tuanya, namun hasil dari MUTASI GEN seorang wanita dewasa yang disebabkan beberapa faktor. Salah satu dari peneliti menyebutkan bahwa GEN dapat berubah menjadi GEN BARU karena dipengaruhi oleh tingkat hormon, darah, emosional, logika dan persepsi dalam pemikiran wanita.
Dalam beberapa catatan disebutkan, bahwa tehnik dalam penelitian mutasi Gen Avpr1a telah lama dikembangkan dalam memacu bakat wanita di bidang olah seni music, vokal dan kemampuan menari. Namun dalam perkembangannya, ketika dalam masa sekarang ini sedang fenomenalnya perselingkuhan wanita di seluruh belahan dunia, baik di dunia Barat dan Timur, para peneliti menemukan ciri yang sama pada wanita yang berselingkuh yaitu adanya Gen Avpr1a.
Adalah beberapa bukti yang bisa diungkap oleh para peneliti, penyebab dari mutasi Gen AVPR1A pada seorang wanita dewasa antara lain :
1. Arginine Vasopressin 1a receptor
artinya ketika Wanita banyak memperoleh jenis asam amino yang seharusnya diperuntukkan kepada pria, dalam hal produksi hormon-hormon pria. Singkatnya adalah terdapat kelebihan hormon pria di dalam tubuh Wanita, sehingga wanita tersebut berpotensi menjadi lebih agresif. Salah satu penyebab psikologis sehingga jumlah asam amino ini cepat meningkat dalam tubuh wanita sebagai dampak Afiliasi dan Komunikasi Sosial yang lebih intens, baik melalui pergaulan langsung ataupun media sosial komunikasi.
Arginine, atau L-arginin, adalah asam amino yang dibutuhkan untuk menjaga hati, kulit, sendi, dan otot yang sehat. Arginine membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengatur hormon dan gula darah, serta meningkatkan kesuburan pada pria. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa asam amino ini dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengobati impotensi dan penyakit jantung.
2. Serotonin Transporter
Sebagai dampak dari pemahaman spiritual (spirituality tellegen), ketika seorang wanita semakin memahami bahwa wanita dan pria adalah sama dihadapan Tuhan dan mempunyai hak-hak yang sama dengan pria, maka pembaharuan logika dan persepsi mempengaruhi produksi dan siklus hormonal tubuh terkhusus hormon sexualitas wanita. Lebih spesifik nya wanita yang menerima konsep emansipasi hak-hak azazi wanita cenderung menyetujui perselingkuhan wanita, dan menganggap perselingkuhan wanita merupakan hal yang wajar dan natural.
Serotonin adalah nama sebutan populer untuk senyawa 5-hydroxytryptamine. Rumus kimia serotonin adalah C10H12N2O. Serotonin adalah hormon yang terdapat dalam kelenjar pinealis, saluran pencernaan, sistem syaraf pusat, dan keping darah (trombosit). Hormon adalah zat dalam tubuh yang mengatur aktivitas sel-sel dan organ-organ tertentu.
Â
sumber ilustrasi foto : http://allaboutgenes.weebly.com/avpr1a.html
Sebagai neurotransmitter, serotonin membantu menyampaikan pesan-pesan dari satu tempat ke tempat lain dalam otak. Karena sel-selnya terdistribusi secara luas, serotonin dipercaya mempengaruhi berbagai fungsi psikologis dan fungsi tubuh lainnya. Dari sekitar 40 juta sel otak, sebagian besar dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh serotonin. Pengaruh serotonin ini berkaitan dengan mood, hasrat seksual, fungsi seksual, nafsu makan, tidur, ingatan dan pembelajaran, pengaturan temperatur, dan sifat-sifat sosial.
Terlepas dari teoritis Gen dari para ahli, tentunya hal ini sebagai dampak evolusi pemikiran manusia khususnya bagi wanita dalam memperjuangkan hak-hak azazi wanita yang disebut emansipasi. Sebagian pihak yang dapat mencerna dengan baik hasil penelitian ini dan mendukung emansipasi wanita tentu akan lebih giat untuk memperkuat upaya-upaya agar 2 penyebab di atas semakin besar.
1. Membuka peluang seluas-luasnya komunikasi sosial wanita secara bebas untuk berhubungan dengan manusia lain, baik secara private dan publik.
2. Mempertajam pemahaman kecakapan religi pada diri wanita bahwa laki-laki dan wanita adalah sejajar.
3. Memproduksi bahan-bahan yang berkaitan dua penyebab tersebut untuk lebih mudah didapati oleh seorang wanita. Baik produksi dalam bentuk bahan konsumsi maupun dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tujuan emansipasi yang mendapat respon tinggi dari wanita.
Sedangkan bagi kaum pengagum status quo yang mempertahankan untuk meyakini pria lebih berkuasa dari wanita, yang tersusun rapi dalam azas-azas kepatuhan wanita kepada pria, tentunya akan melakukan upaya-upaya yang menghambat atau bahkan menghentikan upaya-upaya tersebut di atas.
Dua kesimpulan yang dapat ditarik adalah
1. Evolusi Pemikiran manusia berbanding sejajar dengan Evolusi Jasmaniah.
2. GEN dapat bermutasi, tentunya pun Pemikiran dapat lebih mudah bermutasi, walaupun dalam jangka waktu evolusi yang panjang atas perubahan peradaban dan zaman.
disadur dari beberapa artikel berbahasa inggris, 20 Oktober 2015.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI