Mohon tunggu...
Hendrian Syaputra
Hendrian Syaputra Mohon Tunggu... Freelancer - pecandu arabik

Pemain baru hal menulis. Mohon kritik dan masukannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arah

12 Desember 2018   23:53 Diperbarui: 13 Desember 2018   00:20 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butir debu dalam semesta bayu. Terbang tersapu dalam lantunan waktu, melangkah tanpa arah. Kemana ingin dituju.

Secuil pasir pantai. Tercipta dari pecahan batu besar, atau kah dari kerikil yang pecah dan bertahan dalam wujud ini. Bertahan walau ombak waktu membelai. Akankah ku tetap di daratan atau berenang dalam gelap lautan.

Dimana kau ingin tenang. Dalam birunya keluargamu atau dalam keringnya daratan yang seperti kau inginkan. Tak jenuhkah mengejar daratan itu setiap waktu. Mungkin tekad mu sangat besar. Walau itu terlalu tinggi untuk kau capai.

"Siapa aku. Dari mana aku. Seperti apakah aku nanti!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun