Waktu itu penumpang di sebelah saya terdengar berargumen dengan temannya, terkait status earphone yang ia pegang. Ia merasa itu earphone penumpang yang ketinggalan, ia ingin memilikinya.
Walau sudah dilarang, orang itu tetap mengambilnya. Saya hanya bisa terdiam, karena ia keras kepala.
Akhirnya waktu landing pun tiba. Saya kembali ke hinggapi rasa cemas. Soalnya di pesawat lain, waktu landing sangat terasa kasar. Saya berdoa, semoga Garuda tidak seperti itu.
Saya bisa bernafas lega, karena Garuda sukses mendarat dengan benturan halus di aspal bandara. Wahhh... leganya minta ampun, karena saya telah berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta.
Saya berharap penerbangan itu menjadi penerbangan pembuka saya dengan Garuda. Alhamdulillah doa itu terkabul. Karena beberapa undangan berikutnya, Garuda lebih banyak digunakan oleh pengundang. Alhamdulillah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H