Mohon tunggu...
H M Saefullmillah Syam
H M Saefullmillah Syam Mohon Tunggu... -

meretas jalan bingkai kehidupan dengan ukiran SYUKUR dan TAFAKUR melewati selimut malam dengan TASBIH dan SUJUD menyambut siang dengan ISTIQOMAH dan MUSAHADAH mengobati segala luka perih dan duka yang dalam dengan RHIDO IKHLAS berserah diri menjernihkan pikiran dengan SADAR DAN SABAR menemani waktu dalam panggung sandiwara kehidupan berprisai TADARUS alquran bersama lahir batin penuh doa yang kami ucap kan untuk kami dan untuk mu semua SAHABAT "KOMPASIANA"semoga anugrah ,rahmat inayah taupik hidayah tercurah seluas luas nya pada kalian agar tetap yakin kepada ALLAH SWT dan RASULLULOH SAW ..... amiiiiiiiiiiiiiiiiiinn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Kisah TKI di Bilik Jeruji Besi"(Tarhil)

7 Juli 2012   21:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:12 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

semua tki pasti mengharap kan kerja di luarnegri ,gaji lancar,bekerja sesuai dengan perjanjian kerja dan sukses tentu nya. kaburan atau ilegal dalam bekerja di luar negri bukanlah impian .

dan ini kisah seorang TKI yang kerja sudah hampir 6 tahun gaji nya tersendat sendat dan tidak di perpanjang IQAMAH ( semacam ktp setempat) yang akhir nya memutus kan KABUR/ilegal. tentu nya itu bukan solusi yang bagus bagi para TKI,harus nya lapor pada istiqdam(kantor perwakilan penyalur tki) atau ke KBRI .entah kenapa hampir kebanyakan para tki tidak konsultasi pada lembaga tersebut, entah pelayanan nya kurang menyenang kan atau banyak tidak berpihak nya pada pekerja tersebut.

sebut saja yadi ( bukan nama sebenar nya) dia kabur dari ABHA  dan bekerja ke JEDDAH ,dan kebetulan saya kasih kerjaan di restauran pizza tempat kerja ku.

kata dia sebelum masuk sel (tarhil) pertama ngantri ngisi formulir , di fhoto,sidik jari , mata, dll dan Zawajaj( petugas imigrasi) kalau sudah punya IQAMAH pasti berat hukuman nya.

kata ZAWAJAJ( petugas imigrasi) siapa saja yang belum punya IQAMAH( ktp setempat) dan teman ku menjawab : saya belum punya.pas di cek di komputer NO iqamah dia ada dan data data nya komplit .

YADI akhir nya mendapat hukuman di jemur di lapangan dari jam 8 pagi sampai 9 malam dengan di temani terik nya matahari ,dan malam nya kedinginan mereka menjalani dengan ada yang bernyayi dll,bahkan yang nangis juga ada, ada juga yang sedang mainan hp kelihatan petugas imigrasi langsung saja di rampas dan di buang.saat giliran YADI dia di periksa dari atas sampai bawah pas di celana dia ,dag dig dug karena dia menyimpan sebuah battre HP di celana dalam nya ,si petugas sudah mau meriksa CD nya yadi tapi alhamdulilah batre hp nya gak ke periksa.

setelah pemeriksaan lanjut ke ruangan pertama dengan fasilitas lumayan ada AC ,lantai nya bersih dan di kasih makan 3 kali ,kata nya kalau dari ruang satu langsung ke ruang empat langsung di deportasi( di pulangkan ke indonesia)

paling lama satu minggu,tapi kalau ruang tiga  katanya fasilitas nya kurang nyaman ,sudah bau, makanan nya hanya roti kubus yang kering. tidak di kasih piring ,gelas ,dan kalau pingin makan enak beli di luar sel dengan menyuruh orang BANGLADES yang bekerja di sana .

kalau masalah uang asal jujur bilang sama petugas tidak di rampas hanya HP, rokok yang di rampas,ada teman nya naruh uang di tempat yang tersembunyi ,akhir nya di damprat si tki tersebut oleh petugas imigrasi.

mungkin satu bulan lebih dia di tarhil(sel) dia ,sudah pasrah sama nasib dan akhir majikan YADI menebus nya kata dia dengan uang 6000 sr , padahal majikan dia adalah petugas Zawajaj(IMIGRASI) tetap aja menjalani hukuman pada pekerja nya yang IQAMAH(KTP ) nya tidak di perpanjang.setelah di tebus malang nasib teman ku dengan keluar nya malah jadi hutang bagi dia setiap bulan gaji nya di potong hanya untuk membayar yang 6000 sr tersebut.

dan kini dia bekerja dengan ku,dan ku usahakan dia tanajul( pindah seponsor/kafil), mana dia belum pulang hampir 6 tahun padahal di indonesia meninggal kan anak dan istri nya, dan orang tuanya tinggal satu yang sedang sakit.

betapa malang nasib mu sahabat ku, sabar ,tawakal menjalani hidup ini insallah di balik itu semua ada HIKMAH nya

selamat berjuang sahabat TKI .

salam ukwuah dari jeddah saudiarab by hm saefullmillah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun