Mohon tunggu...
Hendra W Saputro
Hendra W Saputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Technopreneur dan Digital Marketer

Technopreneur, Digital Marketer, Website Hoster & Developer di https://www.boc.co.id. Blogger di www.hendra.ws. 💗 Alam & Sosial Kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Topik Digital Marketing di Literasi Keuangan Danamon dan Kompas

1 Januari 2019   17:33 Diperbarui: 1 Januari 2019   17:35 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi kehormatan bagi saya diberikan panggung oleh Yayasan Danamon Peduli dan Kompas Gramedia Group, untuk presentasikan The Power Of Digital Marketing di salah satu rangkaian Workshop Literasi Keuangan yang telah berlangsung di 9 kota besar Indonesia selama tahun 2018.

Kota-kota tersebut: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Palangka Raya, Makassar, dan Denpasar. Saya kebagian presentasi di Denpasar, berlangsung pada Kamis, 20 September 2018 bertempat di Nona Manis Coffee & Eatery, Lippo Mall, Bali. Berikut secara garis besar yang saya sampaikan di acara keren itu:

* Potensi Internet di Indonesia

Sekarang jamannya Internet of Things (IoT). Banyak hal yang berkaitan dengan keseharian hidup kita terbantu dengan adanya internet. Semisal mulai dari cari resep untuk belajar memasak, booking tiket pesawat, cari informasi produk, beli produk online, komunikasi antar benua via WA, Telegram, dll, berbagi file dan gambar, hingga sudah tak tahu judul sinetron terkini. Karena lebih memilih nonton video di Youtube atau pilih nonton di penyedia film.

Bahkan, karena internetlah hal pertama yang kita cari selepas bangun tidur adalah? Handphone! *gerrr para peserta tertawa, pertanda setuju. Bukanlah istri atau suami atau anak yang dicari.

Berdasarkan kegiatan IoT itu, Indonesia yang berpenduduk 262 juta jiwa mempunyai 143,26 juta jiwa yang sudah akses internet. Penetrasinya adalah: 58% di pulau Jawa, 19% Sumatera, 7,9% Kalimantan, 6,7 Sulawesi, 5,6% Bali Nusra, dan sisanya Maluku dan Papua.

Pengguna internet itu sejatinya potensi pasar yang sangat besar! Banyak perusahaan e-commerce Indonesia dan manca negara yang menjadikan Indonesia pasar besar untuk raup keuntungan. Sebutlah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Traveloka, dan lain sebagainya.

Lantas apa kita diam saja? Atau jadikan aset digital itu begitu-begitu saja? Aset digital adalah properti online yang berpotensi hasilkan uang. Apa saja? Bisa website dan akun-akun media sosial kita.

* Anda Mau Dikenal Sebagai Apa?

Anda mau dikenal sebagai apa?. Hal ini berlaku ketika Anda akan lakukan sales marketing di media sosial. Pertanyaan itu harus ada jawaban jelas ketika sebuah brand akan dilekatkan pada diri Anda.

Apakah mau dikenal sebagai ahli politik? ahli dalil agama? ahli motivasi? spesialis penebar konten hoax? atau spesialis dibidang brand yang Anda bawa?

Media sosial seperti Facebook, Instagram, LinkeIn, Twitter, Google+, Youtube dan lain sebagainya memang bertujuan untuk interaksi sosial antar penggunanya. Namun masing-masing juga menawarkan fasilitas yang bisa digunakan untuk berjualan dan meningkatkan nilai profil sebuah bisnis/brand/merk.

Konsumen itu punya sifat alamiah "KEPO". Apa itu? Ingin tahu mendalam dalam rangka meyakinkan diri bahwa pilihannya tepat dalam membeli barang atau jasa. Sudahkah Anda terlihat profesional? Mampu yakinkan orang "KEPO" itu?

Makanya, mulai sekarang, jangan asal posting. Sebelum Anda pencet tombol Share di media sosial, jawablah pertanyaan ini, "Apakah konten saya punya manfaat?" Manfaat untuk branding diri dan branding bisnis.

Cara-cara teknis optimasi media sosial ada di slide presentasi saya. Kalau menceritakan secara detail di tulisan ini, bakal jadi ratusan halaman hehehe. Pada dasarnya, cara pandang (mindset) dalam kelola media sosial adalah seperti yang saya jelaskan diatas.

* Sudahkah Website Anda Efektif dan Disukai Google?

Menurut data Google, 80% konsumen dalam mencari barang online, itu gunakan mesin pencari. Yang paling populer Google Search. Sudahkah konten-konten website Anda muncul di pencariannya konsumen?

Google bilang, dia suka dengan website yang selalu diupdate. Dia akan jarang berkunjung jika website itu statis dan tak pernah ada sesuatu yang baru. Contoh: ketik nama artis/pejabat populer. Portal beritalah yang top 10 Google. Karena portal berita itu selalu update kabarkan berita. Terjawab sudah kenapa Google selalu memunculkan portal-portal berita untuk pencarian topik-topik yang aktual atau populer.

Cara teknis optimasi website agar menjuara di Google pun ada di slide presentasi saya. Secara dasar, cara pandang (mindset) dalam optimasi website adalah seperti saya jelaskan diatas.

Kembali ke rangkaian acara Workshop. Setelah saya selesai presentasi, pihak Danamon  presentasi tentang produk perbankan dan melek finansial. Disusul kemudian pihak Kompas presentasi kabar kan Sistem Periklanan Payperclick, dimana iklan Anda akan tersebar di media-media online miliknya Kompas Gramedia Group.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun