Mohon tunggu...
Hendra W Saputro
Hendra W Saputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Technopreneur dan Digital Marketer

Technopreneur, Digital Marketer, Website Hoster & Developer di https://www.boc.co.id. Blogger di www.hendra.ws. 💗 Alam & Sosial Kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anda Mau Dikenal Sebagai Apa?

8 Februari 2018   19:51 Diperbarui: 8 Februari 2018   20:08 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penduduk dunia tahun 2017 adalah 7,5 milyar. Pengguna internet dunia 3,7 milyar. Penduduk Indonesia 250 juta. Pengguna internet Indonesia tembus 132,7 juta-an orang. 'Negara Facebook' sudah berpenduduk 1,9 milyar user. Khusus Indonesia saja 87 juta user Facebook. Itu statistik dari APJII dan STATISTA.

Belum lagi Instagram yang tembus 700 juta user seluruh dunia, menyalip twitter yang sekarang cuma 328 juta user. Apa lagi coba? Pengguna Google+? Pengguna LinkedIn, penonton youtube? dan lain sebagainya yang kata para pebisnis senior, mereka itu potensi! Target pasar!

Dimanakah orang-orang berkumpul?

Era industrialisasi dan modernisasi, waktu manusia untuk bersantai sangat sedikit. Waktu manusia untuk silaturahmi bertatap muka sangat beda dengan 20 tahun silam. Untuk antisipasi menyempitnya waktu, silaturahmi jaman sekarang cukup lewat grup WA, grup FB, grup Telegram dan media sosial lainnya.

Ada pula acara silaturahmi yang bentuknya terbungkus dengan kumpul-kumpul, makan-makan, tamasya, lancong, rame-rame, tidak lepas dari selfi-selfi, riuh ramai, foto-foto trus pulang. Apakah lantas beberapa waktu kemudian bakal sepi? Tidak!

Riuh silaturahmi pun masih berlanjut. Dimana? Ya di media sosial lah! Biasanya tempat yang cocok untuk sahut-sahutan adalah Facebook. Semua pada upload foto. Satu persatu kasih komentar, aduh aku tembem, kacamatanya bagus ya, ternyata dia cantik, aduh untung nggak gini gitu, bla bla bla. Rame berlanjut via media sosial!

Padahal ramai itu kita lakukan sambil tiduran di rumah! Ya apa ya?

Waktu hidup jika dibagi-bagi, secara menyeluruh habis untuk urusan industrialisasi, bisnis dan bekerja. Sisanya untuk urus keluarga dan ya sedikit sekali untuk bersosialisasi. Selebihnya apa? Interaksi sosial kita adalah via media sosial belaka!

Terlebih banyaknya manusia habiskan interaksi di media sosial, hal itu banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk gelar dagangannya alias ngiklan. Lihat newsfeed FB Anda, tiba-tiba nyelonong iklan hotel, iklan penerbangan, iklan catering, iklan liburan, dan iklan bisnis lainnya.

Padahal, Anda bisa juga manfaatin media sosial itu seperti mereka, secara gratis. Baik itu terapkan hard selling ataupun soft selling. Lihat pertemanan Anda, jejaring disekitar Anda, itu semua adalah potensi.

Anda mau dikenal sebagai apa?

Apakah Anda mau dikenal sebagai pengawal rakyat dengan komentari kebijakan pemerintah? Pembela tokoh tertentu? Pembela organisasi tertentu? Dikenal suka sumpah serapah, penyebar konten negatif, atau pakar mantan?. Atau mungkin Anda mau dikenal sebagai programmer? Designer? Dikenal sebagai ustad? dikenal sebagai motivator? Dikenal sebagai dagang bunga? Pecinta lingkungan? Penggerak wirausaha?. Segeralah bertapa, tatap cermin, kenali diri Anda. Yang paling mudah adalah tuliskan secara singkat siapa Anda di bagian intro/about you di media sosial.

Jangan buang waktu Anda untuk update status atau berbagi (sharing) konten yang tidak bermutu. Seringlah memberi konten yang bertujuan edukasi atau berbagi yang mungkin sesuai dengan produk/bisnis Anda. Jika Anda berbisnis kuliner maka update lah status yang mayoritas berkaitan dengan kuliner. Sesekali sisipkan produk Anda (hard selling) dan sesekali saja selfie. Perlu diingat bahwa akun pribadi tidak boleh dibuat jualan oleh Facebook. Maka pintar-pintarlah belajar soft selling. Untuk hard selling sudah disediakan di Facebook fanspage.

Keterangan foto: Saya memandu talkshow wirausaha bersama Jerinx drummer SID yang juga pengusaha di acara Pesta Wirausaha Bali 2016. Dalam kapasitas saya sebagai ketua komunitas wirausaha TDA Bali. Selain sebagai seorang digital marketer, saya juga ingin dikenal sebagai aktivis kewirausahaan.

Salam DONGKRAK!

Hendra W Saputro
CEO BOC Indonesia
[ig] hendraws
[ig BOC] bocjoss

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun