Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggapai Mimpi dengan Beasiswa LPDP di Tengah Keterbatasan Ekonomi

10 November 2024   20:03 Diperbarui: 14 November 2024   13:40 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap Layar web LPDP

Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah impian banyak orang karena dapat meningkatkan kualitas diri dan membuka peluang karir yang lebih baik di masa depan. Namun, banyak yang terhambat dalam meraih impian ini karena masalah ekonomi.

Seperti kata pepatah, "Banyak jalan menuju Roma," demikian pula banyak jalan yang dapat kita tempuh untuk mengejar impian, meskipun terlahir dari keluarga dengan ekonomi terbatas kita dapat mewujudkan mimpi mengejar pendidikan setinggi-tingginya dengan cara memanfaatkan berbagai beasiswa yang ditawarkan, baik oleh pemerintah maupun swasta.

Salah satu beasiswa yang dapat dimanfaatkan adalah LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Beasiswa ini dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan dan ditujukan untuk pembiayaan pendidikan pada jenjang magister dan doktoral. Sesuai namanya, beasiswa LPDP dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Beasiswa LPDP memiliki berbagai program, di antaranya Beasiswa Afirmasi, Beasiswa Targeted, Beasiswa Reguler, Beasiswa Kolaborasi, dan Beasiswa Prioritas.

Tahun ini, saya juga mendaftar untuk program LPDP Batch 2, dan puji Tuhan, saya lolos. Singkat cerita, saya lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sederhana. Ayah saya seorang guru dengan gaji yang sangat terbatas untuk membiayai pendidikan delapan anak. Almarhum ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga.

Meski begitu, orang tua saya memiliki komitmen yang kuat untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi. Saat ini, hanya dua adik saya yang masih menempuh pendidikan menengah, sementara enam dari kami sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kami, orang tua terpaksa bekerja keras dengan berkebun. Hasil dari tanaman seperti kopra, pisang, sayur, dan ubi-ubian yang mereka jual itulah yang menjadi sumber utama pembiayaan pendidikan kami.

Saya sendiri memiliki keinginan untuk melanjutkan studi S2, namun dengan keterbatasan ekonomi, hal itu terasa sangat sulit. Namun, setelah mengetahui adanya beasiswa LPDP, saya semakin mantap untuk mendaftar. 

Saya mulai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, seperti berkas, surat rekomendasi, penilaian diri, CV, esai, dan lainnya.

Tangkap Layar web LPDP
Tangkap Layar web LPDP
Dalam artikel ini, saya ingin berbagi bagaimana saya bisa berhasil lolos seleksi beasiswa LPDP.

Strategi pertama yang saya lakukan adalah persiapan matang jauh sebelum pembukaan beasiswa.

 Saya mulai menyiapkan berkas dengan mengacu pada pedoman LPDP batch sebelumnya. Saya juga menyiapkan esai, formulir penilaian diri, dan CV dengan sebaik-baiknya.

Pada bagian ini, yang terpenting adalah mengisi data dengan benar tanpa ada kesalahan.

Esai yang saya buat berisi tentang pengenalan diri, motivasi untuk melanjutkan studi, dan rencana kontribusi setelah lulus.

Selain itu, saya sering bergabung dengan berbagai grup di Telegram maupun WhatsApp yang membahas tentang LPDP, serta menonton video tutorial di YouTube terkait proses wawancara dan tes bakat skolastik.

Tips dalam membuat esai LPDP

Struktur esai yang sangat direkomendasikan untuk beasiswa LPDP adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Diri

Pada bagian ini, jelaskan tentang diri Anda secara singkat, termasuk nama lengkap, tempat kuliah saat ini, latar belakang keluarga, serta rencana melanjutkan studi S2. 

Sebutkan juga alasan mengapa Anda tertarik untuk melanjutkan studi di program S2 tertentu dan di institusi yang Anda tuju. Terangkan juga motivasi Anda untuk melanjutkan pendidikan dan mengapa Anda merasa perlu untuk melanjutkan ke jenjang S2.

2. Kontribusi Selama Kuliah atau Kerja 

Ceritakan kontribusi apa saja yang telah Anda berikan kepada masyarakat atau organisasi selama kuliah atau bekerja. 

Hubungkan pengalaman dan kontribusi Anda dengan program studi yang ingin Anda tuju di jenjang S2, serta bagaimana pengalaman tersebut memperkaya perspektif Anda.

3. Rencana Kontribusi Setelah Studi

Bagian ini menjelaskan rencana Anda setelah menyelesaikan studi S2. Buatlah rencana yang konkret, menunjukkan bagaimana Anda akan memberikan dampak positif pada masyarakat, bidang keahlian, atau industri yang Anda geluti. 

Jelaskan langkah-langkah yang akan Anda ambil dan bagaimana kontribusi tersebut dapat mewujudkan tujuan jangka panjang Anda.

Dalam proses seleksi LPDP, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat meyakinkan pihak LPDP dengan rekam jejak kita selama ini, agar dianggap layak menerima beasiswa yang dimaksud. 

Oleh karena itu, kita perlu mengingat dan memaparkan kegiatan-kegiatan selama kuliah S1 yang berhubungan dengan aspek kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat, karena tujuan LPDP adalah untuk mencetak pemimpin masa depan.

Harapan saya ke depan, semoga proses studi S2 saya berjalan lancar, dan saya bisa melanjutkan ke jenjang S3 untuk berkontribusi dalam membangun daerah tercinta. 

Karena negara telah membiayai pendidikan saya, maka sudah menjadi tanggung jawab saya untuk kembali mengabdi kepada negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun