Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miskin Banyak Gaya: Mengapa Mahasiswa Penerima Beasiswa Cenderung Hedon dan Suka Fleksing

23 September 2024   20:38 Diperbarui: 23 September 2024   22:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pxhere.com

Bagi saya, gaya hidup bukanlah yang terpenting; yang terpenting adalah menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan mempertahankan IPK dan meningkatkan prestasi.

Sebenarnya, jika mahasiswa pintar-pintar mengatur keuangan dan tidak ikut-ikutan orang lain, maka dana beasiswa yang didapatkan bisa dikelola dengan baik. Di kampus, seharusnya bukan ajang untuk pamer gaya atau outfit, tetapi ajang untuk mencari ilmu dan mengejar prestasi. 

Jangan biasakan gaya hidup hedon dan sok kaya sejak dini. Dana beasiswa yang diberikan oleh pemerintah berasal dari pajak rakyat kecil; maka dari itu, seharusnya kita menggunakannya sebaik mungkin. Agar nanti, ketika sudah menjadi sarjana, kita dapat kembali berkontribusi bagi negara dan tetap peduli kepada masyarakat kecil.

Selain suka hedon, mahasiswa penerima beasiswa juga sering kali malas kuliah. Nilai mereka anjlok, jarang masuk kelas, dan sering tawar matakuliah. Mungkin tidak ada beban bagi mereka karena kuliah mereka gratis dibiayai oleh negara, sehingga mereka merasa bebas melakukan apa saja. Sebagai mahasiswa penerima beasiswa, adalah tanggung jawab kita untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Selain itu, ada beberapa masukan mengenai pihak kampus. Sering kali, mereka kurang teliti dan tegas terhadap penerima beasiswa. 

Ada kalanya, beasiswa didapatkan oleh mereka yang memiliki kenalan atau orang dalam di kampus. Tidak jarang, penerima beasiswa KIP Kuliah memanipulasi data diri mereka demi lolos beasiswa.

Persoalan ini perlu ditindak tegas agar tidak merugikan negara dan supaya beasiswa lebih tepat sasaran bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun