Puisi adalah untaian kata yang dijahit keluar dari isi kepala atas restu hati dan perasaan yang berkolaborasi, melahirkan bait demi bait yang keluar dari ketukan jari jemari yang menari di antara punggung paragraf.
Dalam menulis puisi, kita perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama adalah makna, di mana puisi yang dibuat harus memiliki makna yang bisa disampaikan secara langsung oleh penulis maupun diinterpretasikan oleh pembaca.
Kedua adalah bunyi; puisi yang indah adalah puisi yang dipenuhi dengan diksi-diksi indah dan permainan kata yang akan menghasilkan keindahan bunyi saat dibaca.
Ketiga adalah tema dan judul. Penentuan tema serta judul dalam menulis puisi akan menentukan keindahan suatu puisi. Biasanya, tema yang dipilih haruslah menarik dan sesuai dengan isu-isu terkini, serta judul yang diberikan haruslah mencerminkan tema puisi.
Bagi kalian yang sedang mencari puisi untuk dibacakan pada kegiatan di sekolah, hari-hari besar nasional, maupun untuk tugas dari guru, maka saya akan merekomendasikan beberapa puisi yang saya buat untuk digunakan.
Puisi-puisi berikut ini seputar kritik sosial, mulai dari masalah korupsi, pengangguran, kemiskinan, dan lingkungan.
1. Alkisah Bapa Raja dan Dana Desa
Puisi ini menceritakan permasalahan korupsi yang biasa dilakukan oleh kepala desa, yang digambarkan sebagai seorang raja. Salah satu puisi terbaik yang saya buat, puisi ini juga pernah meraih juara 1 pada kompetisi cipta puisi Perbendaharaan Muda Maluku tahun 2021.
2. Pembohong Berdasi
Pembohong berdasi adalah puisi yang berkaitan dengan politik, yang menyoroti para politikus yang biasanya suka menipu rakyat.
Puisi ini cocok dibacakan untuk mengkritisi para politikus.
3. Pinjaman Online
Sesuai dengan judulnya, puisi ini membahas fenomena pinjaman online yang sering meresahkan masyarakat.
Puisi ini tidak terlalu banyak menggunakan majas, namun memiliki makna yang mendalam jika dibacakan.
4. Kisah Usaha Sarjana Muda
Sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia, dengan berbagai persyaratan yang tinggi, apalagi bagi para lulusan baru.
Melihat fenomena ini, saya kemudian melahirkan puisi yang sarat kritik sosial.
5. Senandung Ranting-Ranting Pulaka
Puisi ini menyuarakan masalah terkait penebangan liar dan kerusakan lingkungan serta hutan adat yang dilakukan oleh oknum yang tidak beradab.
 Cocok dibacakan untuk menyuarakan kasus-kasus eksploitasi hutan adat maupun kerusakan lingkungan.
Demikian rekomendasi puisi yang bisa kalian baca. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H