Fenomena ini sudah seharusnya disikapi dengan bijak. Pentingnya pemerataan pembangunan dengan tersedianya lapangan kerja dengan gaji yang layak agar sarjana muda tidak lagi keluar dari desanya untuk mencari kerja di luar.
Pemerintah di desa juga sudah seharusnya merangkul anak-anak muda dengan pikiran-pikiran kreatif mereka untuk bersama-sama berkolaborasi melahirkan inovasi untuk kemajuan desa.
Sebagai anak muda apalagi kita yang merupakan para sarjana, seharusnya kembali ke desa setelah menimba banyak ilmu di bangku perkuliahan agar dapat segera mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan untuk mendorong percepatan pembangunan desa.
Bukan sampai di situ saja. Jika hendak keluar dari desa untuk mencari pekerjaan di kota, kalau sudah memiliki banyak pengalaman dan dana yang memadai harusnya kembali ke desa kemudian mulai menggerakan ekonomi masyarakat di desa.
Kehidupan sosial masyarakat desa yang cenderung menghargai orang yang memiliki status ekonomi yang tinggi dapat digunakan sebagai cara  membangun masyarakat desa. Jika kita telah memiliki keuangan yang memadai, maka bisa berkolaborasi menggerakan masyarakat demi kemajuan desa.
Sektor pertanian harus menjadi prioritas utama dalam penggerak ekonomi masyarakat desa.
Selain itu, sektor perikanan bagi masyarakat desa yang berada di pesisir menjadi fokus untuk  proses pemberdayaan.
Intinya, harus dapat melihat potensi dari desa tersebut kemudian dikembangkan secara optimal. Memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia agar ke depan tidak ada lagi sarjana yang keluar dari desa karena desa sudah memiliki lapangan kerja yang memadai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H