Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Melawan Hoax di Tengah Perkembangan Artificial Intelligence

26 Juli 2024   09:38 Diperbarui: 26 Juli 2024   09:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar aplikasi cek gambar/video AI

Ketika asik bermain media sosial, saya menemukan suatu berita viral yang dibagikan oleh para pengguna media sosial. Berita ini menunjukkan gambar nelayan yang menangkap ikan aneh berukuran besar katanya sih itu jenis salamander/axelot.


Pada gambar tersebut dibuat narasi "Seorang nelayan Papua menangkap hewan yang belum pernah terlihat sebelumnya". Melihat berita seperti itu, saya pun tergerak untuk mengambil salah satu gambar yang ada di postingan tersebut kemudian mengunakan situs Hive Moderation untuk mengecek keaslian gambarnya.

Hasil pemeriksanaan gambar tersebut 91% dibuat oleh AI. Dengan begitu, saya menarik kesimpulan bahwa gambar yang dibuat tersebut adalah hoax alias berita bohong yang gambarnya dibuat dengan AI.

Saat ini banyak sekali berita hoax (dibaca: Hoks) yang berkembang seiring dengan perkembangan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.  Hoax sendiri berarti sebuah tipuan atau kebohongan yang dibuat seakan-akan sebagai suatu kebenaran.

Istilah ini popular di internet dan media sosial karena hoax memang mudah beredar di media sosial dan internet.

Istilah hoax berasal dari sebuah mantra hokus pocus yang biasanya digunakan oleh para pesulap pada abad ke-16 atau semacam mantra akadabra.

Kemunculan hoax diakibatkan karena ketidakjelasan sebuah informasi yang menyesatkan pikiran masyarakat. Apalagi masyarakat kita cepat percaya dengan gambar maupun berita yang ditemukan di media sosial tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran dari sebuah informasi tersebut.

Selain itu, kemunculan hoax banyak sekali beredar terkait dengan kebijakan pemerintah, isu sara, politik dan sesuatu yang aneh serta membuat gambar banyak orang.

Jika berkaitan dengan politik dan pemerintahan, hoax biasanya sumbernya muncul di media sosial dari akun para penyebar atau pembuat hoax bayaran yang sengaja dibayar oleh para politisi untuk menyerang lawan politisinya.

Kemudian, penyebar hoax akan menyerang target dalam bentuk menyebarkan kebohongan demi menggiring atau membentuk opini publik untuk memercayai kebenaran tersebut.

Sumber: @makariki_maju
Sumber: @makariki_maju
Saya sempat memberikan materi seputar Hoax pada Kelas Literasi Komunitas Gerakan Makariki Maju yang saya bentuk dalam upaya meningkatkan literasi digital di desa saya berasal.Selain hoax, materi yang diberikan juga seputar keamanan data pribadi, kejahatan siber dan mitigasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun