Masyarakat yang kurang literasi akan menghambat kemajuan suatu daerah, karena akan mempengharui kemampuan masyarakat dalam mengakses informasi dan pengetahuan yang memiliki peranan penting untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan.
Bukan hal yang muda sebenarnya dalam menggerak literasi di Desa. Banyak sekali tantangan dan cobaan yang harus dihadapai. Akan tetapi bukan menjadi hambatan bagi Kami. Lewat Gerakan Makariki Maju kami berupaya untuk dapat meningatkan kualitas literasi bagi masyarakat di Negeri Makariki.
Gerakan Makariki maju sendiri merupakan komunitas kecil yang didirikan oleh 4 orang pemuda Hendra Wattimena , Frento Titihalawa, Lucky Titihalawa dan Harfley Leipary. Hanya bermodalkan berani kami membuat serangkaian kegiatan dalam upaya peningkatan literasi bagi generasi muda di desa kami berasal yakni Negeri Makariki, Maluku Tengah.
Komunitas  tersebut dibuat awal 2024, awalnya kami membagikan konten-konten seputar budaya di Negeri Kami lewat platfrom digital kemudian kami mulai dengan kegiatan pelatihan seputar literasi digital bagi generasi muda, serta menjadi wadah bertukar pikir generasi muda untuk melihat permasalahan-permasalahan di negeri kami serta mencari solusi secara bersama-sama.
Tujuan dari komunitas kami adalah untuk meningkatkan tingkat literasi bagi generasi muda agar memiliki pola pikir yang kritis dan ilmiah.
Berbicara soal literasi bukan hanya soal membaca buku tapi bagimana mampu memahami, mengenalisis apa yang dibaca tersebut untuk kemudian di sampaikan kembali baik lewat tulisan maupun lewat diskusi. Maka dari itu kami hadir dengan kelas-kelas literasi yang memantik daya berfikir kritis bagi generasi muda agar mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
Komunitas yang kami buat ini menjadi motor penggerak bagi anak muda dalam menggerakan literasi karena selain menjadi kegiatan positif bagi anak muda dengan kegiatan ini juga bisa mendorong kreatifitas generasi muda untuk dapat berinovasi dan berkolabrasi.
Sebuah Perjalanan dan Tantangan
Harus diakui bukan hal yang muda menjadi penggerak kemajuan di desa. Ketika kami memulai komunitas kami banyak sekali orang yang skeptis dengan apa yang kami buat. Bahkan kami sempat ditertawakan oleh sesama  anak muda yang menganggap apa yang kami buat ini hanya buang-buang waktu saja dan tidak berguna.
Tidak sampai situ, kami juga tidak memiliki modal dan anggaran yang cukup untuk bergerak, hanya dengan kemampuan yang kami miliki kami mulai berbagi hal-hal seputar literasi yang kami ketahui. Mulai dari mengajarkan bagimana caranya berfikir kritis dan ilmiah, belajar menulis berita, ngeblog, membuat video, hinga kami mengajarkan seputar literasi digital berkaitan dengan mitigasi risiko  kejahatan siber. Dimana kami memberikan pelatihan  terkait hoax, penipuan di dunia online hingga keamanan data.
Sekalipun kami tidak memiliki anggaran yang cukup, ruangan dan dukungan yang memadai untuk mengembangkan program-program kami namun itu tidak membuat semangat kami pudar. Kami juga kesulitan dalam merangkul anak muda yang lain untuk berkolaborasi bersama, banyak yang beranggapan apa yang kami buat itu tidak penting, padahal gerakan literasi memiliki dampak yang positif yang tidak dirasakan saat ini namun beberapa tahun yang akan datang, karena ini adalah investasi yang berharga bagi generasi muda kedepan.
Perluh diakui pola pikir anak-anak muda di Negeri Makariki masih belum dapat beradaptasi dengan hal-hal baru seperti gerakan literasi yang kami lakukan. Tapi kami terus berupaya untuk dapat mensosialisasi kegiatan yang kami buat ini agar lebih banyak anak muda yang dapat berkolaborasi dengan kami kedepan
Upaya agar gerakan kami tetap eksis adalah terus melakukan pendekatan dan kolaborasi dengan berbagai stekholder. Mulai dari Gereja yang begitu mengsuport kegiatan kami, selain itu pihak pemerintah negeri yang senantiasa memberikan fasilitas gedung dan  fasilitas penunjang lainya yang digunakan dalam kegiatan pelatihan.
Menggerak Literasi Mengejar Mimpi
Kami memiliki banyak  mimpi kedepan untuk terus meningkatkan literasi di Negeri Makariki. Saat ini kami sementara mencari donasi buku bacaan dan alat-alat tulis untuk mendiriikan perpustakaan keliling agar anak-anak dapat mendapat akses buku bacaan dengan muda. Tidak sampai situ, kedepan kami akan berfokus pada kegiatan social, lingkungan dan budaya.
Sebagai anak muda tentu banyak mimpi yang kami miliki, namun kadangkalah mimpi-mimpi tersebut sulit untuk kita wijudkan karena kita sendiri tidak mau mencoba dan mewujudkan mimpi tersebut.
Mimpi Gerakan Makariki Maju adalah memajukkan Negeri Makariki, bagi kami tidak perluh dengan hal-hal yang besar namun dengan langkah-langkah yang kecil perlahan-lahan kemajuan itu akan terwujud.
Satu hal yang kami tanamkan dalam diri kami adalah harus berani berkorban untuk tujuan mulia ini, sekalipun waktu, tenagah, pikiran dan materi harus dikorbankan. Karena jika hari ini anak muda tidak mampu bergerak membuat perubahan maka kita akan terus dikelilingi oleh keterblakangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H